Mahendra menaiki anak tangga menuju kamarnya, saat hampir mendekati pintu kamar terdengar samar-samar suara seseorang sedang berbincang akrab melalui sambungan telepon.
Mahendra membuka sedikit pintu kamarnya yang tidak tertutup rapat. Dilihatnya Sevia sedang menelepon seseorang dengan wajah berbinar dan senyuman menghiasi bibirnya.
'Dengan siapa dia bicara?' tanya di hati Mahendra begitu penasarannya. Dia semakin mendekati Sevia, tampaknya Sevia tidak menyadari ada yang masuk.
"Dengan siapa kau bicara,Via?" Suara bariton milik Mahendra seketika membuat Sevia terhenyak. Hampir saja ponselnya jatuh kalau bukan Mahendra yang dengan cepat menangkapnya.
Mata Mahendra memicing melihat nama di layar ponsel Sevia.
"Ibu?"
"Iya, Mas. Ibuku. Mas ini mengagetkan saja. Mas baru pulang? Kenapa lesu sekali?" tanya Sevia.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com