"Kau kan masih belum mendapat kepastian dari gadis itu. Jadi, kau coba saja dulu berkenalan dengan Dara. Dia itu gadis yang baik. Kau pasti mengenal ayahnya. Hans itu pengusaha yang cukup sukses," kata Felicia.
Bima menghela napas panjang. "Ya ya baiklah ... tapi, ingat ya Ma. Aku hanya menghormati mama dan papa. Aku nggak janji kalo aku bisa menyukai gadis itu apa lagi sampai menikah dengannya. Buatku Mayleen itu adalah ibu yang cocok untuk Tatia."
Kevin menatap putranya dengan mata yang memicing. Ia sangat mengenal bagaimana watak Bima. Keras dan sangat sulit digoyahkan.
"Apa ada sesuatu yang lain dari gadis bernama Mayleen itu sampai kau sangat ngotot untuk menikahinya?" tanya Kevin.
Bima menghela napas panjang dan mengembuskannya perlahan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com