"Mas!"
Hans terperanjat kaget, lamunannya terputus. Ia menatap Kirana dan mengelus wanita tersabar yang selalu tabah itu.
"Kau melamun sejak tadi, apa yang kau pikirkan?" tanya Kirana. Hans menggelengkan kepalanya perlahan.
"Aku ingat saat pertama aku mengkhianati cintamu dan menikah dengan Melinda. Seandainya saja aku dulu bersabar menunggu tentu keluarga kita tidak akan kacau seperti ini, Kiran."
"Semua sudah terjadi,Mas."
Hans menghela napas panjang.
"Kirana, bagaimana jika kita memulai segalanya dari awal? Aku akan membeli rumah baru, kita tinggal bersama. Biarkan saja rumah lama ditempati oleh Melinda dan anak-anaknya. Aku tinggal bersamamu saja," kata Hans.
"Anak-anak Melinda itu adalah anak-anakmu, Mas. Pikirkan dulu matang-matang, Mas. Aku tidak mau kau mengambil keputusan saat kau sedang emosi dan bimbang seperti sekarang. Sudah, lebih baik makan dulu, Mas. Sejak tadi kau malah melamun," jawab Kirana dengan bijak.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com