webnovel

Kembali ke puncak

Azel hendak memotong kayu lagi, tapi Adolf menghentikannya.

"Nak, tulang punggung mu benar-benar keras," ucapnya.

Setelah itu, dia menatap Miya. "Girl, buat dia kowtow pada ku."

"Mm." Miya mengangguk.

Dia kemudian melambaikan tangannya pada Azel. Aura spiritual memancar di tangannya, itu menarik tubuh Azel hingga itu tiba di depan Adolf. Itu kemudian mendorong tubuh Azel ke bawah hingga kepalanya membentur tanah.

Tidak peduli seberapa besar tekad Azel, di depan seorang saint, dia hanya semut yang bahkan tidak memiliki kemampuan untuk melawan balik.

Adolf mengangguk dan Miya melepaskan Azel. Yang terakhir langsung berdiri dan membersihkan wajahnya yang tertutup debu. Dia menatap Adolf dan Miya dengan ekspresi buruk.

"Bagaimana sekarang?" Tanya Adolf.

"Aku tidak tahu kau akan menggunakan metode tercela seperti ini, tapi karena ini sudah terjadi, aku tidak akan melepaskan kesempatan ini," jawabnya.

"Bagus, sekarang ikuti aku, jangan lupa, panggil aku tuan muda!"

Adolf kemudian memerintahkan Miya untuk memutar balik kursi rodanya dan mendorong itu kembali ke puncak gunung.

Dengan begitu, dia dan yang lainnya kembali ke puncak gunung

Di tengah perjalanan, dia memadatkan auranya menjadi sesuatu yang tampak seperti sebuah pil, dia kemudian melemparkan itu ke Azel sambil mengatakan, "makan itu."

Azel yang menerima pil itu tidak bisa membantu tetapi menunjukkan ekspresi heran. "Apa ini?" Tanya-nya.

Dia tidak merasakan semacam aura misterius dari pil itu, tapi hanya dengan memegangnya, dia menemukan vitalitas di tubuhnya meningkat drastis.

"Kau akan tahu setelah kau memakannya."

Setelah itu, Adolf dan yang lainnya pergi ke paviliun yang berada di tengah-tengah puncak gunung itu. Itu adalah kediaman tetua agung, tapi pria tua itu hanya bisa diam dan berpura-pura itu bukan miliknya saat Adolf memilih pergi ke sana.

Adolf kemudian memasuki paviliun itu, masih diikuti oleh Miya, Snow, Daniel, dan Azel.

Azel masih menatap pil di tangannya dengan ekspresi heran, jadi Adolf mengingatkannya.

"Cepat makan itu," ucapnya.

"Apakah ini akan menyembuhkan luka-luka ku?" Dia masih bertanya.

Tapi dia tidak menunggu jawaban Adolf, dia segera melemparkannya ke dalam mulutnya.

Segera setelah itu cahaya putih susu bersinar di tubuhnya, itu menyebabkan udara menjadi hangat.

Hanya sesaat setelah itu muncul, matanya terbelalak. Tidak ada perubahan yang terlihat di bagian luar tubuhnya, tapi hanya dia sendiri yang tahu perubahan yang terjadi di bagian dalam tubuhnya.

Aura prajurit spiritual kemudian memancar di tubuhnya, dari tahap awal, itu segera berubah menjadi tahap tengah dalam dua detik, tiga detik kemudian itu berubah menjadi tahap akhir.

"Tuan muda, energi ini juga bisa digunakan untuk orang lain selain anda?" Tanya Miya.

"Tentu saja," jawab Adolf.

"Apakah itu berarti?" Miya tiba-tiba menunjukkan ekspresi bersemangat.

Adolf menanggapi dengan membelai rambutnya yang berwarna ungu.

"Tidak perlu terburu-buru, masalah mu tidak sesederhana yang kau pikirkan. Tapi dengan aku di sini, tidak akan ada sesuatu yang buruk terjadi padamu."

"Saya mengerti, tuan muda!" Miya mengangguk dan tidak lagi membahas topik itu.

Dia memperhatikan Azel sekali lagi.

Kali ini, auranya sudah meningkat menjadi aura master spiritual, dan itu terus meningkat.

Lord Spiritual.

Profound spiritual.

Tahap awal.

Tahap tengah.

Tahap akhir.

Bang...

Suara bang yang sangat keras bergema dari tubuhnya saat aura puncak profound spiritual memancar dari tubuhnya.

Azel langsung terlihat berbeda setelah itu.

Ketika dia hanya manusia fana, meskipun dia penuh tekad, dia terlihat tak berdaya. Tapi sekarang dia penuh cahaya dan kepercayaan diri. Itu bukan sesuatu yang dia tunjukkan, tapi sesuatu yang muncul dengan sendirinya karena dia memiliki kekuatan.

Siguiente capítulo