Ayumi meminum air yang berwarna kuning ke orenan itu dengan sekali teguk.
"Rasanya enak, seperti minum jamu khas Jepang." ujar Ayumi saat menaruh mangkuk tersebut.
Karin dan juga gina tersenyum, karena Ayumi suka dengan rakusnya.
"Nanti siang minum lagi ya nyonya, nanti setiap saya sudah membuatnya, rakusnya harus langsung di minum!"
"Iya, saya berterimakasih karena kamu sudah mau repot-repot buat ramuan seperti ini u tuk saya."
"Ini sudah kewajiban saya, kita hanya bisa berusaha saja, dan yang menentukannya hanyalah tuhan."
"Tuhan, siapa itu?*
*Ema anu tuhan itu adalah em pemilik ala semesta."
"Oh seperti dewa ya?" Ayumi menatap Karin antusias.
"Ah, heheh ya seperti itu." Karin bingung mau menjelaskannya.
"Sayang, aku harus keluar dulu, ada teman ku yang berkunjung ke sini, apakah kamu tidak apa jika aku tinggal?" Iko mengusap rambut Ayumi.
"Tidak apa-apa, pergilah. di sini ada pelayan dan pengawal dan juga Karin yang menemani aku." Ayumi tersenyum kepada Iko.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com