~ Sebelumnya ~
Seseorang sedang berdiri di depan istana. Mereka tidak mengetahui sejak kapan orang itu sudah berdiri di sana. Mungkin dia sedang menunggu mereka sejak awal. Orang itu menyatu dengan kegelapan dengan sempurna. Jika bukan karena kilatan niatan membunuhnya barusan, Rey tidak akan bisa merasakan keberadaannya.
Rey merasa kalau di dalam kekuatan roh dari orang ini sudah tergeletak kebencian yang sudah berlangsung ribuan tahun lamanya, tapi ketika dia ingin mengamati sumbernya lebih dekat lagi, dengan anehnya sumber itu menghilang tanpa jejak.
Orang itu adalah Lay.
Rey menatap langsung ke dalam kedua mata Lay, dan dalam waktu seketika, segalanya kecuali sepasang mata berwarna ungu itu menghilang.
Kedua mata Lay terlihat seperti sumur yang tidak berdasar.
Sebuah sumur yang terikat oleh rantai takdir di bawah sunyinya malam, sebuah sumur yang secara terus menerus menguarkan kebencian berwarna ungu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com