webnovel

Babak pertama

Everton adalah tim yang berorientasi menguasai bola. Hal ini agak unik menilai tak ada tim papan tengah lainnya yang memakai strategi penguasaan bola kecuali Everton. Ball retensi Everton juga merupakan salah satu yang tertinggi di liga premier. Ball retensi adalah penguasaan bola di setengah lapangan lawan. Artinya Everton terbiasa dengan high press yang dilakukan oleh para pemain lawan.

Begitu juga yang terjadi pada awal pertandingan ini. Everton mendominasi permainan dengan penguasaan bola yang ketat. Man to man marking yang dilakukan Southampton gagal karena kualitas skill individu Everton lebih baik daripada Southampton. Untuk menghalangi Everton melakukan serangan, Southampton melakukan pelanggaran-pelanggaran kecil untuk menghambat laju bola.

Tidak disangka bahwa wasit yang mengawasi jalannya pertandingan ternyata sangat ketat. Pada menit ke 5, Dallas, gelandang Southampton terkena kartu kuning setelah menjatuhkan Leon Osman.

Everton mengambil tendangan bebas dengan umpan pendek. Fellaini, gelandang Everton memberikan umpan pada Leon Osman. Osman memberikan bola ke terobosan ke kiri pertahanan Southampton. Drenthe mengambil bola sementara Hugo berusaha untuk merebut bola itu. Baines, bek kiri Everton maju ke depan, Drenthe memberikan umpan pada Baines, Vicente melakukan Intercept tepat waktu.

Baines melempar bola kembali ke lapangan. Bola melayang ke arah Drenthe. Gelandang Everton, Drenthe memberikan bola pada bek tengah, Distin. Distin memberikan umpan jauh ke arah sayap kanan.

Perpindahan bola merupakan salah satu taktik Everton. Mereka bisa dengan cepat memindahkan bola dari kiri ke kanan. Dengan taktik ini maka Southampton harus menjaga kedua sisi dengan baik, artinya formasi Southampton akan meregang yang memudahkan Everton menerobos pertahanan Southampton.

Rodwell beradu kecepatan dengan Ben Carter. Ia berhasil mendapatkan bola, ia kemudian memberikan umpan silang ke kotak penalti.

Belliand melompat tinggi dan menyundul bola itu ke arah gawang Southampton. Dean Smith melompat ke arah kanan,ia berusaha mencegah bola itu masuk ke dalam gawang Southampton. Dean Smith berhasil mencapai bola namun bola itu memantul ke dalam gawang.

Belliand yang melihatnya langsung berlari ke sisi lapangan dan melakukan selebrasi dengan liar. Para pemain Everton lainnya juga mengikuti Belliand dan memeluk mantan striker Everton itu.

Jim Kaglin berteriak dengan penuh semangat, "Goaaalll! Sundulan yang kuat ke arah kanan gawang Southampton berhasil membuat Everton unggul 1-0. Belliand menunjukkan pada Southampton bahwa mereka salah jika mereka berpikir Belliand lebih lemah daripada Kazuki."

Odson juga berkata dengan penuh semangat, "Itu dia Everton! Kami mungkin bukan anggota The Big Six tetapi kami juga tim yang kuat! Southampton yang merupakan kandidat degradasi tidak boleh terlalu sombong melawan tim ini."

Carragher menatap sinis Odson sambil berkata, "Ini baru menit ke 7, Southampton tidak akan tinggal diam saja, mereka pasti akan membalas gol."

Kembali ke lapangan, Southampton memulai Kick-off setelah kebobolan gol pertama. Southampton memulai kick-off dengan tenang. Waktu masih panjang dan Southampton tidak perlu terburu-buru dalam mencetak gol.

Southampton dan Everton memperebutkan penguasaan bola di lapangan tengah. Persaingan antara pemain tengah terlihat sangat ketat. Simone berulang kali berkonfrontasi secara fisik dengan Louis Saha. Sementara yang lainnya juga mengalami hal yang sama. Kazuki sendiri mengawasi Fellaini.

Pada menit ke 14, Southampton berhasil mendapatkan peluang. Kazuki mencuri bola dari Fellaini yang mencoba menerobos penjagaan Kazuki. Setelah mendapatkan bola Kazuki memberikannya pada gelandang Southampton, Dallas yang berada di belakangnya. Gelandang Everton, Drenthe maju dan menekan Dallas. Pemain Southampton itu memberikan umpan ke kanan.

Hugo menerima bola itu sementara Leon Osman berusaha berlari menuju Hugo berniat untuk melakukan kontak fisik sehingga Hugo kehilangan bola di kakinya. Hugo melihat itu dengan jelas, ia menggunakan skillnya untuk melewati Osman. Setelah itu ia membawa bola dengan cepat ke depan. Ia memberikan umpan terobosan ke tengah.

Kazuki yang ditempel ketat oleh Fellaini menerima umpan Hugo. Ia mempercepat larinya, Distin menghalangi jalan Kazuki, Kazuki mendorong bola ke kanan lalu memindahkannya ke kiri dengan cepat. Ia melewati Distin, namun Fellaini menempel disisi Kazuki menutupi ruang tembak Kazuki.

Kazuki menarik bola ke belakang dan memutar badannya, ia kemudian memberikan umpan ke kiri. Osmund berlari lebih cepat daripada Jagielka, ia menendang bola ke sudut kanan gawang. Howard tidak bisa menangkap bola tersebut.

"Goaaalll!! Serangan balik yang sangat menusuk dilakukan oleh para pemain Southampton. Osmund berhasil mencetak goal setelah menerima umpan Kazuki. Southampton berhasil menyamakan kedudukan."

Sementara itu, Odson menepuk kepalanya kecewa melihat gol tersebut. Sebaliknya, Carragher bersorak riang seraya berkata, "Seperti yang kubilang, pertandingan baru saja dimulai. Pertahanan Everton gagal untuk menghalangi Kazuki, jelas pemuda itu tidak bisa diremehkan."

Di sisi lain, Kazuki dan Osmund berpelukan. Osmund berterima kasih atas asist Kazuki. Sejak Kazuki memasuki tim jatah Osmund semakin berkurang, hal ini membuatnya depresi, namun formasi baru ini membuat Osmund melihat harapan untuk kembali menjadi pemain utama, walaupun sebenarnya Osmund tidak masalah menjadi pengganti.

Everton memulai kembali kick-off. Kali ini mereka menguasai bola dengan tenang di daerah pertahanan Everton sendiri. Mereka tidak terburu-buru untuk melakukan serangan. Secara perlahan Everton kembali menguasai lini tengah. Southampton tidak melakukan man to man marking tetapi membuat garis low block untuk mencegat serangan Everton.

Pada menit ke 25, Gelandang tengah, Fellaini melakukan tendangan percobaan di luar kotak penalti. Untungnya tendangan itu membentur tiang atas gawang. 7 menit setelahnya, giliran Southampton yang melakukan percobaan, Hugo memberikan umpan crossing ke kotak penalti, namun Distin berhasil mencegat umpan itu dengan sundulan.

Pada menit ke 38, Everton mendapatkan peluang. Peluang ini dimulai dengan Jagielka yang selalu dibelakang tiba-tiba masuk ke lini tengah sehingga jumlah pemain Everton di lini tengah lebih unggul daripada Southampton.

Hasilnya, Louis Saha dan Fellaini berhasil menerobos kotak penalti Southampton. Saha memberikan umpan terobosan pada Fellaini. Fellaini mendapatkan ruang untuk menembakkan bola, namun Okhalo berseluncur ke depan Fellaini dan menghalangi tendangannya. Bola memantul ke luar lapangan. Everton hanya mendapatkan tendangan sudut.

Fellaini mengambil tendangan sudut. Setelah wasit memberikan isyarat, Fellaini menendang bola dengan kuat. Belliand berhasil memenangkan duel dengan bek Southampton, Jimmy. Namun sundulannya berhasil di blok oleh Dean Smith. Bola itu memantul ke depan Saha. Saha menendang bola dengan kuat sehingga bola itu menghujam jaring Southampton.

Sorakan fans The Toffes memenuhi stadion Goodison Park, Everton kembali unggul dari Southampton.

"Fellaini menendang bola, bola terbang ke tiang jauh, Belliand dan Jimmy berduel, Belliand berhasil menyundul bola tersebut! Dean Smith menyelamatkan bola! Goaaalll! Louis Saha berhasil memasukan bola Rebound ke dalam gawang Southampton. 2-1 untuk keunggulan Everton."

Gol tersebut menjadi gol terakhir pada babak pertama ini. Sampai babak pertama usai, Southampton belum bisa menyamakan kedudukan.

Siguiente capítulo