Setelah mengalami [Pengalaman] Lewandowski. Kazuki merasa mengalami perubahan kualitatif. Ia merasa semua kemampuan yang ia telah pelajari menjadi satu kesatuan dengan dirinya. Perubahan ini hanyalah perubahan kognitif. Tetapi perubahan ini dapat terlihat jelas dalam mini games yang dilakukan dalam pelatihan harian Southampton u-23.
Kazuki mencetak 4 goal dalam mini games kali ini, unggul 3 goal dari Theodor yang hanya mencetak 1 goal. Dalam pertandingan tersebut perasaan para bek yang menjaga Kazuki hanya dijelaskan sebagai rasa tidak nyaman. Kazuki jarang berada dalam posisi berbahaya. Bahkan sering berada dalam posisi offside. Tetapi saat ada kesempatan yang muncul, dia tiba-tiba berada di tempat yang paling berbahaya.
Endo sebagai bek tengah yang menjaga Kazuki dalam pertandingan ini merupakan orang yang paling merasakan perubahan Kazuki. Ia mencoba menjaga Kazuki dengan ketat setelah Kazuki mencetak goal. Tetapi hasilnya adalah Kazuki memancing Endo sehingga garis offside sedikit ke belakang sehingga membuat Rustan dapat bebas dari garis offside.
Setelah mini games selesai Endo mendatangi Kazuki. Walaupun usia Endo sudah 33 tahun pengalamannya bermain di liga premier tidak bisa diremehkan. Ia tahu hanya striker-striker top yang mampu membahayakan dan membingungkan bek lawan hanya dari pergerakannya saja.
"Aku merasa kau bermain berbeda hari ini, kau bermain lebih baik daripada sebelumnya," kata Endo.
"Benarkah? Aku memang merasa kepalaku lebih jernih daripada sebelumnya," Kazuki membalas dengan santai.
Endo menggelengkan kepalanya heran, jenius memang selalu berbeda. Tentu saja kemajuan Kazuki merupakan hal yang baik bagi Southamton.
"Apa kau mau datang ke rumahku malam nanti? Anak perempuanku berulang tahun, aku juga mengundang beberapa temanku di tim utama dan di tim cadangan ini. Kupikir kau juga harus ikut. Ini adalah kesempatanmu mengenal dan berteman dengan rekan-rekanmu nanti di tim utama."
Endo yakin bahwa Kazuki akan pergi ke tim utama cepat atau lambat, ia berpikir dengan mengenalkan Kazuki ke pada teman-temannya di tim utama mungkin Kazuki akan beradaptasi lebih cepat nantinya.
Kazuki mengangguk, "Aku akan dengan senang hati menghadirinya." Ini adalah kesempatan bersosialisasi, Kazuki telah belajar bahwa menjadi striker artinya ia memerlukan dukungan pemain lain. Karena itu sebisa mungkin ia harus memiliki hubungan yang bagus dengan pemain lain.
Endo mengangguk puas dengan keputusan Kazuki.
***
Pada malamnya, Kazuki pergi ke kediaman Endo menuju pada alamat yang telah Endo berikan. Kali ini ia mengendarai mobil sendiri.
Ini pertama kalinya Kazuki mengunjungi pesta setelah tinggal di inggris. Kazuki juga membawa hadiah boneka beruang yang ia beli sebagai hadiah untuk anak perempuan Endo.
Kazuki bingung apakah ia harus membawa teman wanita untuk acara seperti ini? Setelah berpikir lebih dalam ia memutuskan untuk pergi sendiri.
Kediaman Endo tidak terlalu jauh dari basis Southampton di Hampshire, karena itu tidak butuh waktu lama bagi Kazuki untuk sampai ke sana.
Kazuki berhenti setelah ia melihat rumah luas yang sudah dihias oleh balon-balon warna warni. Jelas, ini adalah kediaman Endo. Kazuki kemudian memarkirkan mobilnya. Setelah ia keluar dari mobil ia disambut oleh Endo yang sudah berpakaian rapih.
Endo mendekati Kazuki dan memberikan pelukan selamat datang. Ia kemudian melirik ke arah mobil Kazuki dan berkata, "Kau punya mobil yang sangat bagus."
Kazuki tidak terlalu paham tentang jenis-jenis mobil dan harga-harganya. Tetapi Endo mengetahui bahwa Kazuki mengendarai Aston Martin One-77. Mobil seharga $ 1,4 juta. Untuk Kazuki yang seorang pemain cadangan Southampton u-23 jelas mobil ini terlalu mewah.
Kazuki membalas Endo dengan santai, "Aku tak tahu mengenai mobil tetapi ini memang sangat nyaman. Agenku meminjamkankannya padaku."
Endo menatap Kazuki dengan iri, "Kau punya agen yang sangat baik."
Agen mana yang akan meminjamkan mobil mewah pada kliennya yang belum jelas nasibnya sama sekali? Endo memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya, ia kemudian mengundang Kazuki masuk.
Jika Furochi ada disini ia pasti akan menertawakan pemikiran Endo. Orang seperti Kazuki, bisa saja membeli mobil seperti ini sendiri. Sayang sekali Kazuki tidak mau terlalu mengandalkan uang pemberian dari Ibunya.
Kazuki yang mengikuti Endo, bertemu dengan teman-teman Endo dari tim pertama. Ia juga bertemu dengan Rustan yang ternyata datang. Kazuki berpikir Theodor juga akan datang tetapi ternyata tidak. Setelah menanyakannya pada Endo, pria itu menjawab bahwa Theodor sangat anti-sosial.
Mengenai itu Endo berkata, "Apa kau ingat saat pertandingan latihan pertamamu melawan Theodor, dimana hasilnya 3-0?"
Kazuki mengangguk, tentu saja ia masih ingat.
"Jika kau memperhatikan dengan baik, kau akan melihat bahwa Theodor kurang mendapatkan dukungan dari rekan-rekannya. Pria itu agak sombong, karena itu tidak ada yang menemaninya. Theodor berasal dari akademi Southampton sendiri. Ada banyak orang yang berpikir Theodor akan mencapai ketinggian seperti Gareth Neill. Orang-orang itu adalah kumpulan orang yang lebih mendukung dan selalu mengistimewakan pemain-pemain dari akademi daripada pendatang sepertimu."
Kazuki yang mendengar penjelasan Endo, bertanya dengan heran, "Apakah ada faksi tertentu di klub ini?"
Endo tertawa pelan dan menjelaskan.
"Setiap klub selalu memiliki faksi-faksi tertentu. Dalam kasus Southampton, itu adalah persaingan antara direktur perekrutan dan kepala Akademi."
"Bukankah hak transfer ada di tangan manager?" Di Inggris, pelatih merangkap sebagai manager, mereka memiliki hak transfer. Itulah yang diketahui Kazuki.
"Menurutmu siapa yang merekrut pelatih?" Balas Endo dengan senyuman.
Kazuki mengangguk paham.
"Kau tidak perlu khawatir, selama persaingan seperti itu tidak merambah sampai menghancurkan Southampton, maka hal itu wajar ada. Kau tak perlu khawatir hal-hal seperti itu."
Ada tiga orang pemain dari tim utama yang menghadiri pesta ulang tahun anak perempuan Endo. Orang pertama adalah penjaga gawang nomor satu Southampton, Dean Smith. Kedua, pemain pengganti yang berposisi sebagai bek kanan, Vicente. Ketiga, gelandang kanan Southampton, Hugo.
Ketiganya cukup ramah dengan Kazuki. Kazuki juga senang dapat berkenalan dengan mereka. Kazuki sendiri sebenarnya penasaran dengan keadaan tim utama Southampton.
Southampton pada saat ini menempati posisi ke 17 premier league dengan 23 poin. Unggul 2 poin dari Wigan Athletic yang berada di urutan ke 18. Namun, statistik Southampton cukup unik karena sampai pekan ke 20 mereka hanya kalah 5 kali. Bagi tim yang berada di table ke 17 hanya kalah lima kali adalah hal yang cukup mengejutkan. Akan tetapi, hasil imbang sebanyak 11 kali yang membuat tim ini berada di dekat zona degradasi.
Di sisi lain, Southampton juga hanya kemasukan 18 goal dari 20 pertandingan. Presentase kemasukan goal Southampton hanya 0.9 per pertandingan. Sementara itu mereka mencetak 17 goal dari 20 pertandingan, presentase mereka memasukan bola adalah 0.85.
Melihat dari statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa Southampton memiliki ketangguhan bertahan yang sangat bagus setidaknya untuk tim kelas bawah. Namun, Southampton juga memiliki permasalahan yang serius dalam mencetak goal.