Alisa masih penasaran dengan hilangnya Akbar. Pihak kantor mengatakan jika lelaki itu mengambil cuti selama seminggu dengan alasan ada urusan yang mendadak. Alisa berjalan gontai kembali ke dalam ruangannya. Terlihat lelaki berwajah dingin yang duduk pada bangku tengah menatap ke arahnya.
"Selamat pagi, Pak!" sapa Alisa setelah kejadian pajang yang semalam ia lalui bersama Akbar. Alisa berharap lelaki itu tidak melakukan apapun kepadanya semalam.
"Pagi," balas Davin. Netranya tajam mengawasi Alisa yang berjalan menuju meja kerja lalu menjatuhkan tubuhnya pada bangku. Gadis itu terlihat sangat lesu sekali.
"Kenapa terlambat?" cetus Davin memperhatikan Alisa.
Alisa menoleh membalas tatapan Davin. "Maaf Tuan, saya sudah berangkat dari tadi pagi. Tapi ....!"
Belum sempat Alisa menyelesaikan kalimatnya seorang lelaki muncul dari balik pintu ruang yang terbuka. Lelaki itu menjatuhkan tatapan teduh kepada Alisa. Entah sengaja atau hanya ingin menggoda gadis itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com