"Memangnya kamu tidak punya mata! Lihat semua berkas-berkasku jatuh berantakan." Lelaki dengan tubuh tinggi tegap itu mengacungkan jari telunjuknya ke arah Alisa yang masih tersungkur di atas lantai. Sesaat kemudian ia segera memunguti berkas-berkas yang memang telah berhamburan di samping Alisa.
Sesaat Alisa tercekat. Ia tidak merasa menabrak lelaki itu, justru lelaki itu yang sudah menabraknya.
"Mari saya bantu, Tuan!" Seorang lelaki meletakkan ember dan sapu tidak jauh dari Alisa yang kini perlahan bangun. Lelaki yang mengenakan seragam office boy itu membantu pria yang sudah menabrak Alisa pemutih berkas-berkas yang berserakan.
"Ingat, aku tidak mau lagi melihat wajahmu di kantor ini!" cebik lelaki bertubuh tinggi tegap kembali mengacungkan jari telunjuknya ke arah Alisa yang hanya mampu diam mematung seperti orang bodoh.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com