Penghulu yang menikah Rahel dan Bima menghentikan ucapannya. Semua pasangan mata tertuju pada Nico yang duduk di kursi roda. Begitu juga dengan Rahel dan Bima yang seketika mengalihkan tatapannya ke arah pintu di mana Nico berada.
"Tuan Nico!"
Tanpa Rahel sadari bibirnya berdesis memanggilnya nama Nico. Tubuhnya seperti terpasung tidak dapat digerakkan, genangan yang memenuhi pelupuk matanya, berjatuhan satu persatu. Rahel masih tidak percaya jika Nico benar-benar datang.
"Siapa dia, Rahel?" cetus Tuan Angga dengan nada berbisik pada Rahel yang duduk di sampingnya. Netra lelaki berkumis tebal itu membulat penuh pada putrinya yang tidak berkedip menatap ke arah Nico.
Sejenak suasana menjadi menengang. Semua mata tertuju pada lelaki cacat yang duduk di kursi roda. Begitulah yang berada di dalam benak mereka. Tanpa mereka tau jika Nico adalah seorang pengusaha sukses yang terkenal di Indonesia.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com