"Bima membelikan cincin bermata berlian itu dengan harga yang sangat mahal sekali. Sama persis dengan cara dia menghargai wanita yang sebenarnya," tutur Tuan Angga setelah menunjukkan sebuah foto cincin berlian yang Tuan Hatara kirimkan lewat pesan WhatsApp-nya pada Rahel. Lelaki itu berucap dengan nada bangga.
"Maksud Ayah?" Rahel mengalihkan tatapannya pada Tuan Rahel. Hamparan perkebunannya teh yang luas sepertinya sudah tidak membuat Rahel tertarik.
Tuan Angga menarik kedua sudut bibirnya tersenyum kecil. "Tentu saja, wanita mahal harus di hargai dengan barang-barang yang malah. Berbeda dengan dengan wanita murahan." Tuan Angga menjeda ucapannya sinis. Lelaki itu mengalihkan tatapannya pada layar ponsel yang baru saja padam melihat ke arah Rahel. "Wanita murahan hanya dijual dengan harga yang murah, dan yang mampu membelinya hanyalah laki-laki murahan juga," decih Tuan Angga dengan nada mengejek.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com