Sudah beberapa hari terakhir Lena selalu menghabiskan waktunya duduk di beranda rumah. Netranya menatap pada jalanan yang berada di ujung gang. Berharap ada sosok lelaki bertubuh tinggi besar dengan hidung mancung akan muncul di sana dan kembali ke rumahnya.
Semua terkaaan yang ada di dalam benak Lena justru semakin membuat pikirannya kacau. Semakin membuat Lena takut, jika Sam tidak akan kembali lagi pulang ke rumah.
"Mbak Lena," seru Nur yang tiba-tiba muncul dari ambang pintu rumah. Rupanya Nur sudah menidurkan Akbar lebih awal. Mungkin karena malam ini Nur ingin menyempatkan waktunya untuk menghibur majikannya. Wanita yang selama ini sudah Nur anggap sebagai saudaranya sendiri.
Lena menoleh ke arah Nur dengan tatapan pilu. Gurat wajah itu masih terlihat sama. Bahkan semua terkaaan yang memenuhi benak Lena, semakin menggerogoti tubuh wanita berkerudung itu.
"Ayo, masuk, Mbak, sudah malam!" ajak Nur.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com