Melihat seluruh penjelasan dari kemampuan-kemampuan yang remaja berambut hitam ini dapatkan, mau tidak mau dia langsung tersenyum dengan sangat cerah.
Lagi pula, siapa yang tidak senang coba mendapatkan semua kemampuan ini? Orang-orang yang mengatakan tidak menginginkannya, atau pun tidak senang, pasti hanya seseorang yang memiliki skrup longgar saja di otak mereka.
Menoleh untuk berterima kasih kepadanya, remaja berambut hitam itu kemudian langsung mengambil kedua tangan dari gadis berambut putih yang sedang terduduk di tanah dan menggenggamnya, sambil berkata; "Terima kasih banyak, Aurora!!" Ucap remaja itu dengan nada senang, sambil tersenyum dengan cerah ke arah gadis berambut putih tersebut.
Sementara itu, sang Dewi berambut putih itu yany tidak tahu tentang apa yang sedang sedang terjadi dan wajahnya benar-benar segera berubah menjadi merah total, sebab wajah dari mereka berdua yang terlalu dekat.
Meskipun dia tidak tahu apa yang terjadi, tapi sang Dewi hanya menerimanya saja dengan santai.
Setelah selesai melakukan hal itu, mereka berdua mulai kembali berdiri untuk melakukan dua gacha terakhir.
Dewi bermata indigo itu kemudian mulai mengibaskan kembali tangannya, sebelum muncul sebuah mesin Gacha raksasa di depan kedua orang ini, dengan bola gacha seukuran manusia yang berada di dalamnya.
Kemudian, gadis berambut putih itu mulai memasang ekspresi sombong di wajahnya dan berkata; "Uh-hum! Semua tubuh yang ada di dalamnya ini sangat bervariasi, dari Pokémon legendaris hingga makhluk eldritch dan banyak karakter anime di dalamnya." Ucap Dewi berambut putih itu dengan nada sombong, sambil membusungkan dadanya yang tidak terlalu besar.
"Dan juga, cobalah untuk tidak mendapatkan tubuh dari seorang gadis, oke?" Lanjut gadis berambut putih tersebut dengan nada menggoda, sambil menutup salah satu mata indigonya.
Remaja berambut hitam yang mendengar hal itu, dia langsung berdigik dan buru-buru berdoa dan berharap di dalam hatinya, kalai semua keberuntungannya itu tidak habis dari dua Gacha yang sebelumnya.
Dengan ragu-ragu, remaja itu mulai berjalan mendekat ke arah tuas dari mesin gacha itu dan memegangnya. Namun, tangan dari remaja itu terhenti, ketika ia tiba-tiba saja teringat dengan sesuatu.
Lalu, remaja berambut hitam itu mulai berbalik ke arah gadis berambut putih yang ada di belakangnya dan berkata; "Ngomong-ngomong, apakah aku juga akan mendapatkan seluruh pengalaman dan kekuatan dari tubuh yang akan aku dapatkan nanti?" Tanya remaja berambut hitam tersebut dengan nada serius.
Dewi bermata indigo itu hanya menganggukkan kepalanya saja sebagai jawaban atas pertanyaan dari remaja tersebut, sebelum dia mulai membuka mulutnya dan berkata; "Itu benar. Tapi, lebih tepatnya lagi, kamu juga nantinya akan mendapatkan seluruh ingatan dari tubuh yang akan kamu dapatkan nanti." Ucap Dewi berambut putih ini dengan sangat serius.
"Jadi, berhati-hatilah dengan apa yang akan kamu dapatkan ini. Sebab, kepribadian milik mu, mungkin saja akan sangat berubah sesuai dengan tubuh yang akan kamu dapatkan nanti." Lanjutnya sambil menatap remaja berambut hitam itu dengan sangat serius.
Remaja itu hanya menganggukkan kepalanya saja sebagai jawaban, sebelum dia berbalik dan langsung menarik tuas yang sedang dia pegang itu dengan tangan yang gemetaran.
Dimana, semua bola gacha berukuran manusia itu kemudian mulai berputar dan terus berputar dengan cepat.
Di saat putaran dari bola-bola ini mulai melambat, remaja berambut hitam itu mulai menyilangkan jarinya dan berharap jika keberuntungan masih ada di pihaknya.
Beberapa saat kemudian, pintu permen yang ada di bagian bawah mulai terbuka dan dengan itu, bola gacha yang berwarna putih platinum jatuh dari mesin.
Melihat hal itu, remaja berambut hitam tersebut langsung memikirkan semacam tubuh malaikat, yang menurutnya cukup baik-baik saja.
Akan tetapi, ketika remaja berambut hitam itu menoleh ke arah sang Dewi berambut putih yang ada di belakangnya, orang itu terlihat memiliki ekspresi kebahagiaan mutlak di wajahnya, yang entah kenapa terlihat seperti orang tua yang baru saja mengetahui kalau anak-anak mereka memenangkan sebuah lotre.
Melihat hal tersebut, remaja itu hanya bisa langsung bertanya saja kepada orang yang bersangkutan, tentang alasan dari kenapa gadis ini tersenyum seperti itu.
Dimana, gadis bermata indigo itu langsung menjelaskannya dengan senang hati; "Cukup sederhana sih. Karena, kamu menarik tubuh SS+ yang berpotensi menjadi celestial sejati di kehidupan selanjutnya. Sebab, warna putih bisa berarti banyak hal, seperti kesederhanaan, kemurnian, tidak bersalah dan kesempurnaan." Jelas gadis berambut putih itu dengan gembira. "Kenapa tidak langsung kamu buka saja?"
Remaja berambut hitam itu hanya menganggukkan kepalanya saja sebagai balasan, karena dia tidak ingin mendengarkan hal-hal seperti ini lebih lama lagi. Sebab, dia yang hanya ingin menikmati kehidupan lambat di sebuah desa terpencil atau menikmati kehidupan sekolah normal saja, ketimbang harus peduli dengan hal-hal merepotkan semacam itu.
Kemudian, pada saat remaja berambut hitam itu mulai berjalan mendekat ke arah bola gacha putih seukuran manusia tersebut, tiba-tiba saja dia bisa merasakan ada kekuatan yang sangat kuat menariknya ke arah bola gavha tersebut dan dengan itu, dia tersedot ke dalamnya tanpa mengetahui apa yang terjadi.
Pada saat jiwa dari remaja berambut hitam yang sebelumnya itu masuk ke dalam bola putih tersebut, dia mulai merasakan rasa sakit yang sangat menyakitkan di kepalanya, ketika seperangkat memori asing yang baru mulai memasuki otaknya. Di waktu yang bersamaan pula, hal itu sangat mengejutkannya, sebab dia tahu siapa dia saat ini.
Sementara itu...
Di luar, Anda bisa melihat ada bola gacha putih perlahan berubah menjadi telur yang akan menetas.
Akan tetapi, sebelum sempat menetas, sang Dewi bermata indigo ini mulai berjalan ke atas telur putih platinum itu, dan anehnya lagi, dia mulai merobek tangannya sendiri dan langsung menumpahkan darah berwarna ungu keemasan yang mengalir dari lukanya itu ke arah telur berwarna putih platinum tersebut.
Tidak berhenti sampai di sana saja, sang Dewi ini pun menjatuhkan tangannya itu ke arah telur putih platinum tersebut, sebelum telur itu langsung menelan utuh seluruh tangan tersebut.
Setelah satu atau dua menit berlalu, telur itu akhirnya mulai berputar dan terbentuk dengan cara yang paling aneh.
Itu hampir membuat orang-orang bertanya-tanya, tentang bagaimana tubuh masih hidup di dalam sana, setelah apa yang tampak seperti satu jam memutar dan membentuk kembali, kemudian itu kembali ke dalam bentuk telur, tapi kali ini, telur tersebut memiliki warna yang tampak seperti langit malam penuh bintang.
Kemudian, telur tersebut mulai menyerap sejumlah besar energi yang tidak diketahui dari lingkungannya. Dimana setelahnya, telur berbintang itu mulai menetas dan apa yang muncul darinya adalah seorang remaja laki-laki androgini, dengan rambut putih platinum berbintang yang mencapai bahunya, sementara poninya sedikit menutupi pinggiran dari kedua matanya. Dan, dia juga memiliki mata yang berwarna violet dengan sebuah celah merah di tengahnya yang membuat matanya itu terlihat mirip seperti seekor Naga.
Mata violet gelap miliknya itu memberikan perasaan entitas kuno yang akan melahap jiwa Anda, jika Anda melihat terlalu lama atau pun langsung ke dalamnya. Namun, yang paling menonjol adalah rambutnya, seseorang bahkan akan mengatakan bahwa rambutnya itu sendiri adalah personafikasi dari semesta itu sendiri.
Dimana, yang membuatnya menjadi semakin cantik adalah fakta bahwa rambut miliknya itu yang terlihat bergerak-gerak di udara, seolah-olah hal itu hidup.
Dia terlihat mengenakan sebuah baju putih dengan bagian atas cokelat tanpa lengan dan celana longgar putih dengan sabuk ungu dan terdapat sebuah permata berukuran sedang di tengahnya yang berwarna emas. Dan juga, terdapat sebuah kain panjang yang menutupi bagian selangkangan dan kaki bagian belakangnya yang berwarna biru tua sebagai dasarnya dan hitam-emas sebagai motifnya.
Orang itu juga memiliki sebuah jubah berwarna biru tua sebagai dasarnya dan emas-hitam sebagai motifnya. Dimana, dia terlihat memakai sebuah lengan hitam yang terpisah dari baju miliknya dan tampak mencapai punggung tangannya, di mana terdapat sebuah armor besi ringan yang terletak di pergelangan tangannya hingga punggung tangannya.
Selain itu, dia juga terlihat memiliki sebuah topeng iblis yang memiliki warna emas sebagai dasarnya dan tanduknya yang berwarna hitam, serta topengnya itu pun terlihat memiliki sebuah permata besar yang berwarna violet di bagian dahinya.
Satu-satunya cara bagi sang Dewi berambut putih itu untuk menggambarkan sosok tersebut adalah dengan satu kata indah yang terus dia teriakan dengan sangat keras di benaknya.
(A/N : Fotonya di sini, dan juga, maaf kalau ada banyak kesalahan di bagian deskripsi pakaian nya)
Pemuda itu kemudian mulai membuka mulutnya dan berkata; "Huhhh... aku benci hidupku. Karena... Kenapa... Kenapa harus menjadi jebakan?! Apakah tidak ada yang lain?! Bukankah masih banyak pilihan?! Yang terburuknya lagi adalah aku malah menjadi Pangeran Lanling Wang!! Bagaimana aku bisa menghadapi orang-orang dari Guild of Multiverse ini mulai sekarang?! Tidak, yang lebih parahnya lagi adalah, bagaimana caranya aku bisa menghadapi masyarakat normal mulai dari sekarang!?" Teriak pemuda itu dengan berbagai emosi di balik nada suaranya itu, saat dia mulai memegangi kepalanya.
Sang Dewi bermata indigo itu langsung terbangun dari lamunannya, setelah dia mendengar teriakan protes dari pemuda berambut putih platinum yang ada di depannya itu.
Dimana, dia kemudian mulai buru-buru membuka mulutnya dan berkata; "Te-tenang saja, anak muda. Kamu bisa menyimpan seluruh baju Servant milik Lanling Wang sesuka hati mu. Bahkan, kamu juga bisa memanggil dan menghilangkannya dengan hanya memikirkannya saja. Bu-bukan hanya itu saja, kamu juga akan mendapatkan semua hal yang Lanling Wang miliki sebagai Servant Class Saber!" Ucap sang Dewi bermata indigo tersebut untuk menghibur pemuda cantik yang mulai ingin menangis itu.
Akan tetapi, hal itu tidak berefek sama sekali dan malah memperburuknya.
Lalu, setelah beberapa menit sang Dewi mencoba untuk menghibur pemuda cantik itu. Akhirnya, kedua orang itu mulai berdiri dan melakukan Gacha yang terakhir.
"Baiklah. Lakukan yang terbaik, oke? Karena, ini adalah Gacha tempat di mana kamu akan Bereinkarnasi." Ucap Dewi bermata indigo itu sambil mengibaskan lengannya, sebelum mesin Gacha raksasa yang sebelumnya iti berubah menjadi sebuah mesin gacha biasa.
Pemuda cantik yang meletakkan topengnya di sisi kanan rambutnya itu hanya menganggukkan kepalanya saja sebagai balasannya, sebelum dia mulai memutar relouttenya itu dengan tangan gemetaran.
Dimana, hasilnya itu adalah hal ini;
[Kumo desu ga, Nani ka?]
Pemuda bertopeng itu langsung terdiam, ketika dia melihat ke Dunia mana dirinya akan bereinkarnasi.
Namun, dia memutuskan untuk berhenti memikirkan hal itu untuk saat ini dan berbalik, untuk menyuruh Dewi bermata indigo itu untuk melakukan reinkarnasi.
"Kalau begitu, tolong reinkarnasikan aku dengan auto pilot hingga berumur 5-7 tahun. Karena, aku malas menunggu dari bayi, dan tidak ada yang bisa aku lakukan juga pada saat itu." Ucap pemuda cantik ini dengan suara yang bisa membuat orang-orang gemetaran karena terdengar terlalu indah.
Sang Dewi hanya menganggukkan kepalanya saja dan berkata; "Tenang saja, aku akan melakukannya dengan benar kali ini. Jadi, kamu bisa menikmati hidup barumu itu, Anak muda." Ucap Dewi berambut putih tersebut sambil memalingkan wajahnya ke arah samping untuk menahan tawanya, agar tidak keluar.
Pemuda itu tidak mempedulikan hal itu sama sekali dan hanya menunggu proses reinkarnasinya saja.
Kemudian, kesadaran dari pemuda tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dengan tubuhnya itu yang mulai mengecil hingga terlihat seperti seorang bayi.
Sang Dewi kemudian mulai mengibaskan lengannya kembali, sebelum tiba-tiba saja muncul sebuah robekan ruang di dekatnya.
Namun, pada saat dia ingin mengambil bayi yang sedang mengambang di udara itu, tiba-tiba saja mesin roulette yang ada di sana kembali berputar. Sebab, sang Dewi yang secara tidak sengaja terpeleset dan memutar roulette tersebut sebanyak beberapa kali.
Sang Dewi yang melihat hal itu langsung menjadi sangat panik dan buru-buru mencoba untuk menghentikan roulette itu berputar. Akan tetapi, dia lagi-lagi secara tidak sengaja melakukan kesalahan, di mana kali ini dia menyenggol bayi yang sedang melayang di udara tersebut dan membuat bayi itu memasuki robekan ruang yang ada di sana.
Tidak berhenti sampai di situ saja, beberapa bola yang ada di dalam mesin itu pun mulai ikut berterbangan ke dalam robekan ruang itu sampai robekan itu tertutup dengan sendirinya.
Melihat semua hal itu, sang Dewi bermata langsung memegangi kepalanya sambil berkata; "Sial, sial, sial, sial!! Bagaimana bisa aku seceroboh ini!? Aku sebelumnya bilang akan baik-baik saja. Akan tetapi, kenapa bisa aku malah membuat Dunianya ini menjadi sebuah Dunia Crossover!!" Ucap Dewi tersebut dengan nada panik, sambil berguling-guling di lantai putih ruangan itu.
Beberapa saat kemudian, sang Dewi mulai bisa mendapatkan ketenangannya kembali dan mulai memandangi tempat di mana bayi pemuda cantik itu masuk ke dalam robekan ruang.
"Maafkan Aku... Aku akan memberikan beberapa otoritasku untukmu sebagai permintaan maaf." Ucap sang Dewi bermata indigo itu dengan nada penuh penyesalan, sambil bersujud ke arah di mana bayi yang sebelumnya memasuki robekan ruang; "Dan juga, aku sudah memberimu beberapa hadiah tambahan, agar kamu bisa bertahan hidup di Dunia yang lumayan sedikit kacau itu, #####." Lanjutnya, sambil masih bersujud ke arah di mana bayi itu menghilang.
.....
Sementara itu, remaja berambut hitam yang sedang dalam perjalanan menuju reinkarnasinya itu. Tentu saja, dia masih belum tahu hal buruk apa yang akan dia alami di Dunia yang sedang dirinya tuju itu.
◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆
~Bersambung~※
Promosi Tak Tahu Malu:
Jika Anda menyukai cerita nya hingga sejauh ini, pertimbangkan untuk mendukung saya!! Bantu saya di https://trakteer.id/aster_souji_pendragon!! Hanya dengan 5k saja, Anda sudah sangat membantu saya!!
Anda juga bisa memfollow akun Instagram saya di @panagakos_void!! Untuk mengetahui novel-novel baru yang mungkin akan saya buat!!
Catatan Penulis :
Semoga Anda menikmati bab ini, para Readers sekalian.
Omong-omong, beri thor ulasan setelah kami mencapai suatu tempat seperti akhir dari Arc pertama atau sesuatu... Thor hanya ingin mendapat lebih banyak umpan balik untuk meningkatkan.
Creation is hard, cheer me up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.