Toniro menelan ludahnya, mereka bertiga melihat kelabang itu sangat gemetar.
"Apa yang akan kita lakukan?" tanya Kayana.
Tidak ada yang menjawab, mereka terlalu dikuasai oleh ketakutan sehingga berpikir jernih sulit untuk dilakukan.
Monster itu sudah melakukan serangan, gigi tajam dari mulutnya langsung dihantamkan ke arah Arzlan.
Hantaman tang terdengar sangat keras yang disertai serpihan batu dan tanah memercik ke segala arah.
Toniro dan yang lainnya tidak mampu melihat kondisi Arzlan, pria itu sudah tertutupi oleh debu yang begitu tebal.
Shiing!
Kilatan cahaya terlihat yang kemudian diteruskan dengan suara tebasan, monster itu merintih kesakitan. Beberapa kaki dari tubuhnya telah terpotong dan satu luka sayatan besar terukir begitu jelas.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com