Masih berada di depan pintu gerbang utama luas. Zhao Yang memperhatikan lampion putih yang berayunan di atas pilar besar. Kakinya hendak mundur ke belakang, tetapi rupanya masih sangat resah dari kejadian kemarin.
Dalam hatinya dia bergumam lagi.
'Andai tuan Yi Hong tidak berujung seperti ini. Pasti semua masalah sudah selesai, bahkan bukti itu menghilang dengan sendirinya. Aku yakin ayahku sudah memegang bukti itu, entah apa yang akan dilakukannya dengan bukti itu?'
Keresahan dalam hatinya tentu masih bergelut tanda tanya.
'Aku harus mencari cara supaya ayahku membongkar semua kebusukannya selama ini. Walau dia termasuk orang yang pernah menjadi panutanku, rasanya terlalu berlebihan dan aku merasa kecewa.'
Zhao Yang merundukkan pandangan, lalu berbalik tanpa mengucap kata yang keluar dari mulutnya. Kesunyian kini menemani perjalanannya menuju tengah jalan. Kakinya dengan gesit mengait tungkai pelana si kuda.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com