Sepertinya dua hati bertemu lagi. Di antara sinar sandikala berganti menjadi semerdu puisi sore menyambut kegelapan malam. Dekapan yang sangat erat, tetapi hanya sekadar bersama. Jing Mi menjatuhkan genggaman tangannya yang memegang pergelangan tangan Xi Quan.
Mereka seakan lupa dan tidak menghiraukan orang-orang sempat berlalu. Menyongsong sore yang semakin menurun. Terlepas, Jing Mi melepaskan genggaman itu spontan.
Xi Quan terkejut, lalu menoleh ke wajah Jing Mi berada. "Kenapa?" singkatnya. Terheran dan bingung.
"Kau lupa karena hari ini adalah hari dimana tuan Zhao Yang sadar," ungkap Jing Mi memundurkan langkah. Kali ini jarak mereka menjadi sangat aman. Jing Mi melupakan masa-masa pribadinya.
Xi Quan sadar akan hal yang harus dia lakukan sampai saat ini. Jika tidak begitu, bagaimana dia bisa menjadi aman? Mereka harus melupakan sore hari ini. Lalu meninggalkan sisi nyaman setelahnya.
***
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com