An Zan melanjutkan langkahnya menuju kepulangan. Lorong kesepian menemaninya sepanjang angin yang berlalu dingin. Perlahan berhenti sambil mengacungkan tinggi salah satu tangan. Dedaunan kering dan cokelat itu runtuh dari ujung dahannya.
Sekilas ukiran senyuman terukir di bibir manis An Zan. Pandangan masa lalu membuatnya rapuh dan tak memiliki tujuan. Senyumannya perlahan meredup sambil menjatuhkan kembali tangan yang sempat bangga.
Kepalanya turun dan kembali mengisi kekosongan di jalanan. Meninggalkan dua sisi yang nyaman lagi menyenangkan.
***
Tanahnya berdebu hingga menerpa angin yang berlalu. Sepasang sepatu kain sulaman mengiringi langkah dalam pelariannya. Hanfu yang memanjang dibuatnya meninggi sambil menjerit tawa.
"Nona!!" pekik dari seorang wanita yang melengking keras. Itu Shan Mi yang berlari mengejar sosok Zhi Yang yang mendahului perjalanan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com