Zhi Yang melalui jingga di atas anah yang tak lagi gersang. Ya, tidak akan jadi gersang karena telah disirami dengan benih kebahagiaan. Teman, kerabat, keluarga, lalu yang terakhir adalah kekasih. Mereka semua itu adalah cinta. Air yang bisa menghangatkan sekaligus mendinginkan suasana.
Zhi Yang dan An Zan menempuh perjalanan pulang hingga bertemu gerbang persinggahan yang taka sing lagi. Rumah ini menjadi peneduh baginya untuk sementara waktu. Gerbang pun terbuka melebar.
"Huuft … petang menyambut kepulanganku!" dengus Zhi Yang menghirup udara segar memasuki halaman.
Zhi Yang menoleh ke wajah An Zan, "Kau pergilah! Aku ingin membersihkan diri," putusnya melangkah.
An Zan terangguk sekali, sembari memperhatikan punggung Zhi Yang yang semakin menghilang dari gerbang halaman berikutnya. Hanya ada dua di antara halaman di antara bangunan. Kedua rumah tampak berdempetan, tetapi memiliki sekat dinding kokoh.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com