Zhao Yang meneduhkan tatapan seorang diri di ujung sebuah pondok terbuka. Tubuhnya duduk menghadap meja yang masih diisi dengan jamuan camilan beserta seteko teh. Wajahnya masih termenung diam melamun asa.
Bayangan sang ibu tiba-tiba berada di depan wajahnya. Tersenyum bagaikan bunga bermekaran. Akan tetapi, tidak untuk dirinya seorang. Maksud hati membujuk putra tunggalnya untuk melakukan atas hasrat dari sebuah pernikahan.
"Pergilah!" pinta ibunya.
"Tapi, sebelum kau pergi. Kau harus mengatakan sejujurnya kepada istrimu. Dia sudah terlanjur menikah, kau tidak mungkin meninggalkannya begitu saja."
Kata-kata ibunya lagi-lagi terngiang di depan pandangan yang terbayang. Lalu, muncul sekali lagi dengan ingatan sebuah keinginan sang ibunda.
"Maksud ibu, aku harus tidur dengan istriku?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com