Fei Ong dan Dai Ang saling menatap di antara ruangan gelap. Matanya mengelilingi dinding papan kayu. Rak dan lemari kosong dipenuhi dengan jerami yang bertumpukan.
"Kurasa nasib kita lebih buruk dari nona," rintih Dai Ang merengek.
"Hm, kau benar!" sahut Fei Ong meranggulkan kepala.
Keduanya saling memeluk tanpa keraguan sekalipun. Matanya mulai meneratap kepiluan di antara kegelapan. Seluruh pandangan menjadi sangat kalut oleh dinding yang terlalu dingin.
Kedua sejoli saling merapat dengan rintihan yang memelas.
***
Malam pernikahan yang menjadi aroma penyejuk di kala malam. Seorang wanita masih keadaan bersih dan suci dari ikatan yang baru saja tertulis. Wanita berpakaian anggun berwarna merah cerah mulai menghampiri sebuah kamar di antara pilar memanjang.
Ditemani oleh beberapa pelayan rumah mengiringi langkah menuju suatu ruangan.
Kreeek!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com