55
…
"Nggak lebih dari setengah jam," putus gue.
Walau sempat merengut, pada akhirnya Chilla
mengiyakan.
"Janji sama Tante ya? Ntar kalo ketahuan Daddy,
Tante juga dimarahin."
Chilla mengangguk. "Tante jangan biarin Daddy ke
kamar Chilla aja."
"lya. Kalo gitu Tante keluar dulu ya. Ingat,
setengah jam!"
"lya Tanteeee!" seru Chilla.
Tiba di kamar, gue nggak menemukan Erja di
mana pun. Asli dah, kayaknya Erja nggak main-
main kalau dia lagi banyak kerjaan. Ngapain juga
sih itu orang pulang cepet kalau ujung-ujungnya
kerja malem-malem gini.
"Balik ke kebiasaan yang lama, nih?" gerutu gue,
mengingat Erja yang selalu senang mendekam di
ruang kerjanya.
Dan ternyata dugaan gue emang bener. Begitu gue
membuka ruang kerjanya, gue mendapati Erja
yang tengah berkutat dengan laptopnya. Astaga,
tuh bapak-bapak emang ngeselin ya. Baru aja lho,
"Mas?" panggil gue seraya masuk, membuat Erja
menoleh sekilas.
lya bener, Erja cuma menoleh sekilas. Asli, dah
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com