Maura menatap sendu pada Mark yang terlalu mengekang hidupnya, membuatnya seolah harus menerima imbas dari sebab kesulitannya mendapatkan keturunan.
"Mark, Kenapa kamu dan Mama sangat egois? Kalian keterlaluan, meminta aku sangat fokus untuk program anak padahal aku sudah berkali-kali mencobanya dan berkonsultasi dengan dokter tetapi aku memang belum diberi kesempatan untuk hamil oleh Tuhan. Apa salah jika aku mencoba menghibur diriku? Di sini aku juga sedih karena aku tidak bisa membahagiakan kamu dan aku tidak bisa merasakan indahnya menjadi seorang ibu ... tapi kalian tidak memikirkan perasaan ku samasekali!" Maura berkata dengan sendiri hingga air matanya menetes begitu saja.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com