"Saya akan ijinkan kamu untuk memperistri Maura tapi tidak dalam waktu dekat ini, karena kamu baru saja menyandang status duda. Saya tidak ingin orang-orang akan berspekulasi bahwa perceraian mu dipacu oleh hubunganmu dengan Maura, karena itu akan merusak nama baiknya ataupun nama baik keluarga besar saya," ucap Ben, ayah Maura.
"Baiklah. Saya akan nikahi Maura dalam waktu yang anda tentukan," sahut Mark dengan tatapan meyakinkan. Dia duduk di sofa berwarna abu-abu tepat di samping Maura yang selalu menggenggam tangannya.
"Tapi, kapan pernikahan itu boleh dilaksanakan?" tanya Maura dengan tatapan kecewa. Niatnya membawa Mark kepada ayahnya adalah untuk mempercepat dirinya dinikahi oleh pria itu namun ternyata malah akan ada waktu tempo.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com