webnovel

Bab. 54. Hilang Di Telan Bumi

Jalannya takdir tak ada yang tau. Hidup adalah rentetan peristiwa, senang dan sedih silih berganti. Bahagia saat syukur terucap di nikmati dalam tindakan.

Setelah sholat subuh, membuka jendela. Kabut masih enggan pergi. Ku hirup udara sejuk ini melonggarkan hati yang kosong. Dua hari Ridho tak menjengukku. Ketika memutuskan menerima Ridho, Harus sabar Terima konsekuensinya.

Beberapa kali kirim pesan ke ponsel Ridho, tapi hanya di read saja. Tak di balas pesanku. Dari dalam hati nyeri menyapa relung hatiku.

Bersih- bersih kamar sebentar, lalu ke kamar mandi. Tak ingin larut dengan kesedihan ini. Mungkin aku yang lebay, dua hari tak di temui langsung mewek meloy.

Sebelum memakai seragam, aku ingin sarapan dulu dengan Mbok Yem, terdengar ia tengah masak. Ku pasang wajah cerah. Aku ingin mbok Yem tau aku bahagia saja. Tak ingin berbagi kesedihan dengannya. Ia udah ku anggap seperti Ibu kandungku.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo