webnovel

Terima kasih.

" Om Alva, Dilan itu sakit perut mau ke toilet!" ucap Dilan dari gendongan Rendra.

Seketika Rendra menghentikan langkahnya dan menatap keponakannya.

" Coba bilang sekali lagi?!" tanya Rendra pada Dilan membuat Sri dan Guru Dilan berhenti.

" Dilan butuh toilet, Om," rengek Dilan membuat Rendra melongo tidak percaya.

" Astaga!!" pekik Rendra segera menurunkan Dilan dari gendongannya. Membuat Sri dan Guru cantik itu menahan tawa.

Rendra menoleh ke arah dua orang yang menertawakannya. Lalu detik itu juga Rendra bisa melihat kecantikan Guru Dilan yang sedang tertawa.

Guru itu menghentikan tawanya, karena merasa tidak sopan telah menertawakan Rendra.

" Maaf Pak, Maaf Miss. Saya bawa Dilan ke toilet dulu," pamit Sri pada dua orang yang saling memandang itu.

Seketika, kecanggungan menyelimuti keduanya saat Sri meninggalkan mereka berdua.

"Dilan memang sering seperti itu di kelas. Dia sakit perut hanya butuh toilet," kata Guru Dilan.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo