webnovel

Mengutarakan Perasaan

"Semuanya sudah siap, dimana Jiangwu? kenapa dia tidak segera datang?" gumam Yueyin sambil melihat keluar, dia sangat cemas hari ini, dia merasa aneh, tidak seperti hari-hari biasanya. Saat ini Yueyin sedang sangat ingin melihat Jiangwu. Padahal mereka juga belum lama ini baru bertemu. Yueyin kemudian membuat teh di teko kecil buatannya. Setelah semuanya siap, dia kemudian memasuki dapur dan membereskan semua yang dia gunakan tadi. Kini Yueyin segera kembali ke ruang makan dan duduk menunggu kedatangan Jiangwu. Yueyin sedang membawa alat makan untuk diletakkan di meja makan saat dia melihat Jiangwu, orang yang sangat ditunggu-tunggu udah tiba.

Senyum diwajah cantiknya seketika mengembang saat dia melihat lelaki yang sangat dirindukannya. "Jiangwu, kenapa kamu lama sekali?" tanya Yueyin sambil menghampiri Jiangwu yang juga membalas senyumnya dan langsung duduk di meja makan. Yueyin menuangkan teh dan mereka meminum teh bersama. "Yueyin, wajahmu terlihat sangat bahagia, apakh kamu sangat merindukan aku?" Goda Jiangwu sambil menuesap teh panas yang diseduhkan Yueyin tadi. Dia tidak mendapat jawaban dari bibir Yueyin, tetapi dia melihat jawaban Yueyin dari tatapan matanya juga raut wajahnya yang terlihat begitu bahagia. Keduanya kemudian makan siang bersama.

"Yueyin, bagaimana sebenarnya perasaan kamu terhadapku? Apakah kamu memiliki perasaan cinta untukku?" Tanya Jiangwu membuat Yueyin menundukkan kepalanya karena tersipu malu. Saat ini dia membereskan meja makan untuk menghidari tatapan Jiangwu yang seakan menusuk matanya. Jiangwu juga segera beranjak dan membantu Yueyin. Saat berada di dapur, Jiangwu meraih tubuh Yueyin dan segera memeluknya. Dia kemudian melingkarkan kedua tangannya di perut Yueyin sementara kepalanya diletakkan di pundak Yueyin lalu Jiangwu berbisik kepada Yueyin sehingga membuat Yueyin hampir pingsan.

"Yueyin, aku mencintaimu. Sangat mencintaimu, apakah kamu juga memiliki perasaan yang sama terhadapku? Jawablah!" Yueyin menjadi salah tingkah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Jiangwu. Saat ini hatinya berdebar dengan sangat kencang dan dia merasa sedikit sesak napas. Yueyin berusaha melepaskan pelukan Jiangwu tetapi lelaki itu semakin erat memeluknya. "Jawab pertanyaanku Yueyin, aku ingin sebuah kepastian darimu!" Ucap Jiangwu membuat Yueyin kini terisak dan menundukkan kepalanya.

"Jiangwu, apa yang kamu katakan?" tanya Yueyin mencoba meminta penjelasan kepada lelaki yang saat ini masih memeluknya dengan sangat erat. "Yueyin, aku ingin menjalin hubungan yang lebih serius denganmu, aku sangat mencintaimu tetapi aku juga harus mengetahui dengan pasti bagaimana perasaan kamu terhadapku." Ucap Jiangwu sambil melepaskan pelukannya. Kini keduanya sudah kembali ke ruang tamu. Mereka duduk bersama membicarakan apa yang tadi Jiangwu tanyakan.

"Yueyin, bagaimana? Apa jawabanmu?" tanya Jiangwu sudah mulai tidak sabar dengan sikap Yueyin yang menurutnya tidak tegas, tetapi meski demikian Jiangwu tahu kalau gadis itu juga memiliki perasaan yang sama dengannya.

"Jiangwu, aku juga menyukaimu..." Ucap Yueyin sambil menundukkan kepalanya karena malu. Jiangwu merasa sangat bahagia saat mengetahui kalau Yueyin menerima pernyataan cintanya. " Yueyin, mulai hari ini kita adalah pasangan." Ucap Jiangwu sambil tersenyum penuh kebahagiaan, begitu juga dengan Yueyin yang sudah merasa sangat mantap menerima Jiangwu. Dia berharap Jiangwu adalah pasangan yang tepat untuknya, meski sebenarnya dia masih mencari seekor naga yang dulu pernah menolongnya.

Saat ini suasana hati Yueyin dan Jiangwu sangat baik, mereka sangat berbahagia. Sementara itu di kota, Bibi Shuwan dan juga Bao Yu sedang merasa sangat khawatir karena sampai saat ini menjelang sore dan sebentar lagi toko akan segera tutup, tetapi satupun mereka belum berhasil menjual satupun perhiasan. Bahkan pesanan yang sudah di pesan sejak jauh-jauh hari juga tidak diambil opeh orang yang sudah memesannya. Saat ini baik Bibi Shuwan maupun Bao Yu merasa khawatir apabila sampai Yueyin tahu kalau sekarang ini toko mereka sama sekali tidak bisa menjual barang karena ada toko perhiasan baru yang merupakan toko cabang dari kota Louyang.

Siguiente capítulo