webnovel

Toni Tersesat III

Malam yang begitu dingin, rembulan bersinar dengan terang menyinari kota Pelangi. Hanya suara dari hewan berdecit di malam hari seolah menandakan akan ada sesuatu hal yang hendak pergi. Suara burung malam pun ikut menghampiri Malam yang begitu sepi. Menjadi sebuah Harmoni di saat semuanya berdiam diri.

Malam telah berlalu dan matahari menyingsing dari ufuk timur. Namun mata dari laki-laki yang sekarang berada di samping balkon rumah Adam itu tidak terpejam sama sekali. Meskipun beribu kali dia mencoba untuk memejamkan mata namun usahanya sia-sia, karena dia tidak berhasil meminta dirinya untuk bisa terlelap dalam tidurnya.

Toni memutuskan untuk pergi dari samping balkon rumah Adam. Karena tidak mungkin kalau sudah pagi seperti ini dia tetap berada di sana, Dia memutuskan untuk pergi ke sebuah tempat agar tidak diketahui keberadaannya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo