Danau Pelangi adalah salah satu tempat yang indah sekali di datangi pada saat malam hari, terlebih dengan warna-warni lampu yang menghiasi di setiap pagar, tempat duduk, pohon dan masih banyak lagi ornamen yang di hiasi dengan lampu pernak-pernik di danau itu.
Adam mengajak Riko berjalan santai di tepi danau Pelangi, kemudian duduk di salah satu kursi yang masih kosong.
"Huahh Bagus sekali" Ujar Riko sembari mengambil ponsel nya "Aku harus buat momen dulu untuk tempat ini"
"Kayak pertama kali aja Rik"
"Iya ini memang pertama kali aku kesini" Jawab Riko "Meskipun sudah terkenal, namun aku tidak pernah mengunjungi nya"
"Serius?" Tanya Adam terkejut
"Iya beneran Adam"
Hembusan angin malam itu membuat Riko yang hanya memakai crowneck merasakan dinginnya malam dengan bersedekap tangannya ke depan dada.
Adam yang memperhatikan hal tersebut, segera ia melepas jaket yang dia pakai dan langsung memakaikannya ke Riko.
"Aww thanks" Ujar Riko "gakpapa tah?"
"Iya gakpapa, lagian baju yang aku pakai juga lumayan tebal kok" Kata Adam menimpali.
Adam bisa merasakan bahwa dirinya mulai menaruh perhatian lebih ke Riko, dan Adam pun menyadari hal tersebut.
Apakah aku benar-benar jatuh hati kepada Riko? Namun jikalau aku benar-benar jatuh hati padanya, apakah aku masih bisa di katakan Normal? Karena aku bingung saja akan sebuah perasaan yang bisa tumbuh padahal aku dan Riko memiliki jenis gender yang sama, apakah itu sesuatu hal yang Normal?
Adam bergelut dengan pikirannya sendiri sembari duduk ngobrol dengan Riko.
Dan tanpa mereka berdua sadari bahwa ternyata tujuan Toni yang hendak keluar untuk jalan-jalan sendiri itu ternyata tujuannya adalah ke Danau Pelangi.
Toni menyadari kehadiran mereka berdua dan duduk di kursi yang saat ini mereka tempati, Toni sangat menyadarinya.
Karena Toni duduk tepat di belakang mereka, meskipun jaraknya tidak terlalu dekat, namun Toni bisa mengenali mereka berdua.
"Owh jadi ceritanya si Adam ngedate sama si Riko" Ujar Toni sambil meminum jus varian rasa leci yang di kemas di dalam botol. "Gitu aja kok gak mau ngakuin kalau mereka berdua itu memang ada hubungan!" Gerutu Toni kesal, karena merasa di bohongi oleh temannya sendiri.
Toni memutuskan untuk diam saja duduk di belakang meraka tanpa di sadari oleh mereka berdua.
"Tunggu saja Adam, aku juga bisa membuat sebuah permainan yang kita akan mainkan nantinya" Gumam Toni tersenyum licik melihat mereka berdua.
Waktu berlalu begitu cepat hingga akhirnya sudah siap untuk mereka akan kembali pulang. Banyak sekali obrolan yang terjadi antara Riko dan Adam saat itu.
"Ku antarkan pulang ya" Ujar Adam ke pada Riko
"Ahh gak usah Dam, aku bisa pulang sendiri kok"
"Tapi aku lagi pengen berdua sama kamu" Bisik Adam
"Hehe nanti ya kalau rumah aku sudah di dekat dengan rumah kamu" Jawab Riko mencoba membuat Adam agar tidak mengantarnya pulang.
Adam bersikukuh untuk tetap mengantarkan Riko pulang.
Riko akhirnya mengalah dan membiarkan untuk Adam mengikutinya. Meskipun dia tahu bahwa dia tidak boleh langsung pulang ke rumahnya, jadi Riko memiliki caranya sendiri untuk membuat Adam jengkel.
"Aku masih mau jalan-jalan yah" Ujar Riko sambil melirik ke Adam yang menandakan bahwa dia memiliki sebuah rencana yang sudah ia planning kan untuk Adam.
Malam itu berbeda dengan malam lainnya, karena terangnya rembulan malam yang menyinari begitu benderang layaknya ada sebuah pertanda yang terjadi.
Bulan juga tampaknya lebih besar dan dekat dari pada biasanya, membuat orang yang menyadari nya pasti mengetahui akan hal tersebut.
Hawa malam ini juga berbeda dari biasanya, karena yang biasanya disaat semakin malam, maka hawanya akan semakin dingin, namun malam ini semakin malam malah semakin hangat yang bisa di rasakan.
"Kok tiba-tiba agak gerah ya, tadi padahal dingin banget" Ujar Riko sembari melepaskan jaket yang di pinjami oleh Adam tadi.
"Hmmm iya sih kok agak gerah hehe, ya udah ayo kita duduk aja" Ajak Adam
Sambil meraih tangan Riko untuk bisa duduk bersamanya.
Adam seperti tidak mau kehilangan Riko malam ini, entah apa yang ada di pikirannya namun Adam benar-benar merasa ada sesuatu hal yang aneh dan sesuatu hal yang tidak biasa akan terjadi, namun itu hanya perasaan nya dia saja.
Kenapa ya malam ini berbeda dengan malam lainnya, karena aku rasa malam ini ada yang aneh. Aku bisa merasakan nya namun aku bingung untuk mengutarakan akan perasaan yang aku alami saat ini. Namun semoga ini bukanlah apa-apa. Aku takut saja kalau terjadi sesuatu...
Mereka berdua kembali duduk di kursi yang terletak di pinggir Danau Pelangi.
Mereka masih belum menyadari bahwa Toni masih mengikutinya sampai detik ini.
Hawa yang sebelumnya biasa saja dan agak gerah itu sekarang menjadi lumayan panas, sehingga siapapun yang malam ini di luar pasti merasakan hal yang sama.
"Hmm aneh gak sih? Atau mau turun hujan kali ya" Ujar Riko sembari mengipaskan tangannya ke lehernya agar dia bisa merasakan semilir angin bisa membuainya.
"Kamu juga merasakan nya ya, iya aku rasa ada yang gak beres malam ini" Sahut Adam sambil meminum botol air putih dengan satu tegukan langsung habis.
Riko dan Adam hanya duduk di pinggir danau Pelangi sambil sibuk untuk mengipaskan sesuatu agar mendapatkan hembusan angin untuk membuat mereka bisa merasakan segar dari panas yang terjadi malam ini.
"Hmmm ini cuacanya terang sekali namun kok panas yah, padahal malam loh!" Gumam Toni sembari bangkit berdiri dan hendak mendekati Riko dan Adam.
Karena dia merasakan juga ada sesuatu yang tidak beres sehingga Toni hendak mengajak mereka berdua untuk segera pulang.
"Bintang jatuh"
Semua mata langsung memandang ke atas pada saat ada seseorang yang berteriak bahwa ada sebuah bintang jatuh.
"Hah itu beneran bintang jatuh yah"
"Hah masa sih iya yah"
Riko dan Adam takjub akan keindahan bintang jatuh yang mereka lihat sekarang.
Namun yang menyadari ada yang aneh adalah Toni, karena dia melihat bahwa Bintang tersebut semakin lama semain dekat. Namun semua orang hanya memandanginya saja tanpa memutuskan untuk segera pergi meninggalkan area Danau.
Toni langsung berlari ke arah Riko dan Adam pada saat dia melihat bahwa bintang tersebut benar-benar jatuh di area Danau Pelangi.
"Awas!!! Riko, Adam!" Teriak Toni dari kejauhan sembari berlari menuju ke arah dimana mereka berdua duduk.
Namun rasanya teriak kan Toni telat karena Sesuatu yang turun dengan cepat seperti bintang jatuh itu, sudah mendarat di tengah-tengah Danau Pelangi saat ini.
Dentuman besar terjadi seketika, dan gelombang air Danau yang tertekan itu langsung tumpah kedaratan.
Riko dan Adam yang paling dekat dengan tempat kejadian itu tidak bisa pergi kemana-mana.
Dan Toni yang hendak berlari menuju ke arah mereka tersapu oleh gelombang air yang amber dari Danau karena tekanan benda tersebut.
"Aaahhhhhhhh!"