"Sudah baikan?"
Aku memaksa untuk tetap diam. Bagaimana bisa aku mengatakan sudah baikan saat selang infus terpampang dengan jelas di depan mataku? Bukankah konyol ya kalau mengatakan diriku benar-benar dalam keadaan baik saat ini?
"Taa? Kamu ... marah ya sama aku?"
Ah, hahahaha. Rasanya aku ingin tertawa ngakak mendengar pertanyaan dari Astrid barusan. Seumpama saja Joo datang sendirian tanpa membawa wanita sialan ini maka dengan senang hati aku akan mengatakan bahwa diriku baik-baik saja saat ini, sangattt baik.
Namun, bagaimana aku bisa merespon dengan baik kalau keadaannya seperti ini? Menyedihkan, memuakkan dan aku benar-benar mual saat ini. Air mata bahkan tak bisa keluar lagi, mungkin saja sudah mengering saat ini.
"By kamu nggak-"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com