Reyna mengulas senyum getir menatap foto keluarga di dalam layar handphone nya. Rasanya rindu sekali dengan momen – momen di mana kala itu dia memiliki kehangatan dari kedua orang tua yang sedari kecil merawatnya dengan kasih sayang penuh. Reyna ingin kembali di saat itu juga, namun sayang waktu tidak bisa berhenti maupun bisa mengulang kembali.
Paling tidak, Reyna tidak pernah di permasalahkan oleh mereka berdua tentang apapun dalam dirinya. Cewek itu hanya tidak ingin di pandang jika dia adalah sosok anak yang hanya memanfaatkan harta dan milik orang tuanya. Dengan hal itu apa Reyna merasakan hidupnya nyaman dan bahagia?
"Reyna."
Cewek itu menolehkan kepalanya melihat orang yang memanggilnya tadi. "Mama." gumamnya.
"Kamu kenapa ada di sini sendirian, nak?" kali ini pasangan di sampingnya menyahut khawatir.
Reyna berdiri dan menampilkan senyuman. "Reyna, lagi mau sendiri aja. Papa, sama, Mama, dari mana? Kenapa bisa tahu, Reyna, ada di sini?" tanyanya balik.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com