webnovel

Elena vs Sasuke

"Hmm, jadi begitu, ya. Akan aku anggap kamu menghalangi tujuanku dan termasuk dalam musuhku, Sasuke," kata Elena sambil mengarahkan pandang pada Sasuke yang menghalangi jalan antara dirinya dan Naruto.

Yah, pada saat ini Elena memang menjadi antagonis atau penjahatnya dalam peristiwa ini. Bagaimanapun, dia berniat akan memberikan sebuah coklat mendidih pada adiknya, yang pastinya tidak akan baik-baik saja setelah Naruto meminum itu. Jadi dalam peristiwa ini, yang dilakukan Sasuke tidaklah salah karena ingin menolong rekan setimnya.

Elena memasukkan kembali segelas coklat mendidih miliknya. Sasuke memang bukan musuh sulit yang perlu diperhatikan, namun bertarung sambil membawa sesuatu dapat membuat fokus Elena terbelah yang dapat menyulitkannya. Pada kemungkinan terburuk gelas tersebut akan jatuh kemudian pecah, yang akan membuat Elena perlu merogoh dompetnya untuk membeli gelas baru. Sebagai anak kost dan generasi milenial, Elena tidak ingin keluar biaya tambahan hanya karena sesuatu yang sia-sia.

"Sakura, kau jaga Naruto. Potong saja talinya jika wanita ini berhasil melewatiku!" teriak Sasuke dengan tegas.

"Ta-Tapi sense--."

"Kamu tidak perlu mengkhawatirkannya, aku sama sekali tidak merasakan kehadiran Kakashi-sensei di sekitar sini. Dan bahkan jika dia marah, aku yang akan mengatasinya."

"Baiklah, Sasuke-kun."

*Tap!*

Sasuke langsung maju dan melesat pada Elena hanya dengan kedua tangan kosongnya. Dia tidak memiliki niatan untuk menyakiti Elena, sehingga dia tidak membawa senjata apapun karena takut terjadi kecelakaan dan malah membuat malapetaka dalam latihan ini.

Pada kemungkinan terburuk, terdapat peluang kunai akan mengenai titik vital Elena dan membuatnya meninggal di tempat. Sasuke memang telah memperkirakan bahwa Elena tidak akan tumbang semudah itu mengingat kekuatan dan refleks Elena ketika melawan Kakashi. Namun lebih baik siaga dari pada menyesal.

*Wush!* *Wush! *Wush!*

Sasuke melayangkan pukulan tangan kosong menuju pada Elena. Ini hanya pukulan biasa tanpa diperkuat menggunakan chakra atau Jutsu apapun.

"Memulai serangan dengan Taijutsu, ya. Selain itu, tidak ada trik atau tipuan apapun. Jauh dari Uchiha yang aku kenal." Elena dengan sangat mudah mampu menghindari semua pukulan hanya dengan menyampingkan tubuhnya berkali-kali.

Sasuke tetap melayangkan serangannya meskipun semuanya dapat dengan mudah dihindari oleh Elena. Tujuan dari serangan bukan hanya untuk berusaha melukai Elena, melainkan Sasuke mencoba untuk mencari tahu bagaimana pola pergerakan Elena dalam menghadapi berbagai serangan beruntun dan monoton.

Merasa serangannya tidak membuahkan hasil, Sasuke melompat mundur ke udara dan membentuk beberapa segel tangan ketika di langit.

"Katon: Housenka no Jutsu!"

Beberapa bola api ditembakkan oleh Sasuke menuju pada Elena. Bola-bola api itu tampak memiliki ukuran kecil dan tidak berbahaya, tapi untuk ukuran manusia biasa itu sudah sangat membahayakan karena bisa memberikan luka bakar yang lumayan.

Bukannya Sasuke ingin memberikan dampak serius pada Elena. Dia sudah memperkirakan jika Elena pasti bisa menghindari semua serangannya dari pertarungan jarak dekat mereka sebelumnya. Sasuke hanya ingin melihat Jutsu apa yang akan digunakan Elena untuk menahan serangannya ini.

Menurut perkiraan Sasuke dan akal sehat yang dia pikirkan, akan lebih mudah membuat suatu penghalang yang dapat menangkis semua serangan dari pada harus menghindarinya satu per satu. Dengan mengetahui Jutsu lain yang mungkin masih disembunyikan Elena, dia akan membuat taktik yang dirasanya palin cocok.

"Hmph! Hanya bola api kecil!" Sama seperti sebelumnya, Elena menghindari semua bola api yang mengarah padanya.

Ketika hanya tersisa satu bola api, Elena mengarahkan tangannya pada bola api itu dan terlihat seperti akan menangkapnya. Kemudian ….

*Burn!*

Bola api tersebut menabrak tangan Elena dan padam setelah itu. Serangan dari bola api itu cukup memberikan dampak. Tangan kanan Elena memiliki sebuah luka bakar yang lumayan besar, menutupi seluruh telapak tangannya.

"Seranganmu lebih kuat dari yang aku pikirkan." Elena memperhatikan tangan kanannya, di mana luka bakar lecet terdapat di sana.

*Tap!*

Sasuke mendarat beberapa meter dari Elena, kemudian dia menyadari bahwa salah satu bola api miliknya berhasil mengenai tangan Elena. Dia sama sekali tidak merasa senang, melainkan gelisah terhadap luka yang diterima Elena. Sejak awal dia tidak memiliki niat untuk memberikan luka yang serius. Sebuah luka lecet karena api di tangan Elena membuat hatinya gelisah.

Bukan hanya Sasuke, Naruto dan Sakura merasa kaget saat bola api mengenai tangan Elena. Yang mana lebih mengejutkannya lagi, mereka berdua melihat dengan sangat jelas bahwa Elena memang sengaja menerima bola api itu. Keduanya sebagai orang normal sama sekali tidak memiliki pemikiran tentang menahan kobaran api hanya menggunakan tangan kosong. Mereka berdua lebih suka menghindar atau menangkis saat berada di situasi yang sama dengan Elena.

"Hmm, apa kamu takut hanya karena luka kecil seperti ini?" Elena memperhatikan pada Sasuke yang tampak khawatir padanya. "Jika begitu, lebih baik kamu pensiun dan lupakan saja soal menjadi ninja. Luka kecil seperti ini …." Elena menunjukkan telapak tangannya dan mulai mengaktifkan Vitakinesis miliknya.

Dalam kecepatan yang dapat diamati dengan mata, luka bakar di tangan Elena langsung pulih dan tidak menyisakan bekas apapun. Mereka bertiga yang melihat itu terkejut dengan membelalakkan matanya terhadap kecepatan pemulihan tubuh Elena.

'Jutsu mediskah? Baru kali ini aku melihat Jutsu medis yang dapat memulihkan secepat itu. Jika dia memiliki kemampuan medis seperti ini, aku rasa tidak masalah untuk memasukkannya ke barisan ninja medis.'Kakashi melirik di balik pohon dengan buku di tangan kanannya.

Perlu diingat, ujian dari Kakashi yang sebenarnya adalah kekompakan dan kerja sama tim. Elena memang sangat kuat karena bisa mengambil lonceng Kakashi hanya menggunakan kekuatan individunya, tapi nilai dalam kekompakan tim dan kerja sama Elena berada di angka nol.

Jika Elena masuk ke dalam barisan ninja medis, maka dia akan memiliki peluang hidup lebih tinggi karena tidak perlu menghadapi musuh di baris depan. Selain itu, kemampuan pemulihan Elena --Vitakinesis-- akan membuatnya lebih mudah menjalani karirnya sebagai ninja medis. Tapi memperhitungkan teknik dan cara bertarung Elena, akan sia-sia jika dia hanya disimpan di barisan belakang tanpa diberikan kesempatan untuk beraksi.

Pada akhirnya, keuntungan yang didapatkan dari memasukkan Elena ke dalam barisan ninja medis adalah Kyuubi --Kurama-- memiliki peluang selamat lebih tinggi sebab musuh perlu menembus barisan depan sebelum bertemu Elena di kamp medis. Akan tetapi, ini tidak terlalu berguna saat musuh mengirimkan pasukan elit khusus yang memang memiliki tugas untuk menyergap dan menangkap Elena dengan diam-diam.

"Seperti yang sudah kamu lihat, luka kecil seperti ini tidak ada apa-apanya bagiku." Elena menurunkan tangannya dan melanjutkan, "Baiklah, aku sudah memberimu kesempatan untuk beraksi, 'kan, Sasuke? Kalau begitu, sekarang adalah giliranku untuk memberikan serangan balik kepadamu, ya, 'kan?" Elena membuat suaranya terdengar imut saat mengatakan kalimat terakhirnya itu.

Siguiente capítulo