Monika menatap Nathan dengan galak. "Brengsek sekali kamu!" Ucap Monika penuh dengan penekanan.
Nathan hanya tertawa kecil, ditatapnya dengan tajam iris mata Monika. "Pilihan ada ditanganmu! Kamu memilih karirmu hancur setelah dengan susah payah kamu bangun atau menjadi kekasihku dan tetap bersamaku."
"Dua duanya pun aku tidak mau, brengsek!" Ucap Monika.
"Ok, kalau begitu aku pergi tapi jangan salahkan aku jika akhirnya kamu yang menyesal."
"Terserah. Kamu pikir aku percaya dengan omong kosong kamu itu!" Ucap Monika.
"Sepertinya kamu masih belum mengerti dengan apa yang aku katakan tadi. Tidak ada yang omong kosong di sini."
"Aku tidak percaya kamu akan menyebarkan video itu. Paling ujung ujungnya juga kamu minta uang. Laki-laki seperti kamu, isi otaknya hanya ada uang! Kamu pikir aku tidak tahu?! Berapa yang kamu inginkan?" tanya Monika.
Nathan tertawa sinis. "Sudah aku bilang, bukan uang yang aku inginkan tapi dirimu. Aku inginkan tubuhmu."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com