webnovel

Masa lalu yang sebenarnya

Malam hari Mahen baru saja sampai di rumah, awalnya dia terkejut dipikirnya Mamanya menunggunya, tapi ternyata Ayahnya yang sedang membaca koran di ruang tamu.

"Ayah belum tidur," sapa Mahen sambil mendekati Ayahnya.

"Belum, Ayah sedari tadi menunggu kamu pulang. Duduklah, ada yang ingin Ayah bicarakan denganmu," pinta Pak Wisnu sambil melihat anaknya yang langsung duduk di hadapannya.

Mahen terdiam hatinya sudah menduganya, kalau Ayahnya akan membahas soal hubungannya dengan Ana.

"Mahen... Apa permintaan Mamamu sungguh sulit kamu lakukan?" tanya Pak Wisnu sambil meletakkan koran di atas meja yang ada di sampingnya.

Mahen bingung harus berkata apa, jika dia tidak menjawabnya itu justru akan menjadi tambah panjang urusannya.

"Sebenarnya permintaan Mama tidak terlalu sulit, jika aku mencintainya, tapi Ayah aku tidak mencintainya. Aku hanya mencintai Ana," jawab Mahen dengan wajah yang begitu meyakinkan.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo