"Ada apa sih ini ribut-ribut terus, Ayah perhatikan Mahen kamu selalu saja melawan dan membuat Mamamu marah seperti itu," tegur Pak Wisnu sambil mendekati mereka dengan ekspresi wajah tegas.
"Tahu ini Ayah! Mahen selalu membuat Mama jantungan, mungkin dia ingin kalau Mama cepat meninggal!" jawab Mama Ani dengan menyilangkan tangannya menatap sinis Mahen.
"Aku hanya bicara jujur saja tentang perasaanku, tapi Mama malah tidak mau mendengarnya. Bagaimana aku tidak kesal coba," ucap Mahen merendahkan nada suaranya dengan tatapan yang melemah.
"Pasti kamu menolak lagi kan perjodohan antara kamu dan Keyla!" Pak Wisnu menatap tajam anaknya lalu mengalihkan pandangannya ke arah istrinya yang berdiri di sampingnya.
"Ya tentu saja aku tidak mau dijodohkan dengan Keyla, sedangkan aku tidak mencintainya. Jadi jangan paksa aku, atau aku akan pergi dari rumah," ancam Mahen dengan nada kesal lalu melanjutkan perjalanannya keluar dari rumah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com