Adamma sedang bersama dengan Arya di ruang data untuk mulai bertugas untuk melihat GPS dari nomor ponsel Ipang. Namun Adamma yang tak yakin, merasa lemas dan tak bersemangat untuk menjalankan tugasnya.
"Aku benar-benar diambang kegelisahan. Aku takut kalau Ipang benar-benar sudah tidak ada. Lalu bagaimana dengan kasus ini. Hanya dia saksi satu-satunya yang kita punya," ucap Adamma dengan mengeluhkannya kepada Arya yang ada di hadapannya.
"Semoga saja hari ini ada keajaiban, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya," jawab Arya menyemangati Adamma. "Semangatlah, kan tadi habis didatangi Mama mertua," ledek Arya dengan nada menyindir.
"Apa sih kamu ini. Tidak lucu tahu!" Adamma berdiri dengan wajah sedikit kesal.
"Eh kamu mau kemana? Aku hanya bercanda. Maafkan aku ya, jika perkataanku barusan sangat menyinggung perasaanmu," tanya Arya merasa bersalah atas ucapannya kepada Adamma.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com