Sesampainya di gedung badan Forensik. Adamma tidak ingin turun dan ingin menunggu di mobil saja. Membuat Arya menduga kalau Adamma takut melihatnya dengan Ana.
"Aku tunggu di mobil saja ya," ucap Adamma sambil ragu melihat Arya yang sedang membuka sabuk pengamannya.
"Kenapa? Biasanya juga kita kan pergi bersama?" tanya Arya penasaran sambil melihat Adamma yang gelisah.
Adamma memegang kakinya. "Hm... Sepertinya kakiku masih sakit. Jadi aku belum bisa berjalan jauh, jadi lebih baik kamu saja yang kesana ya," Adamma beralibi kepada Arya.
"Ya sudah kalau begitu aku masuk dulu, kamu tunggu di mobil saja," pamit Arya sambil tersenyum tipis melihat Adamma yang ketahuan bohong lalu dia membuka pintunya dan pergi masuk ke tempat Ana.
Adamma mengelus dadanya, hatinya begitu lega karena Arya mempercayainya. Dia masih belum bisa melihat Arya dan Ana bersama, itu pasti akan membuatnya canggung.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com