"Ya kau pikir memangnya kau saja yang penasaran... Semua petugas yang ada di tim kita pun penasaran dengan pembunuh sialan itu," jawab Angga sambil membuang asap rokoknya.
"Iya aku tahu... Menurutku dia pasti memiliki IQ di atas rata-rata, kamu tahu sendirilah mana mungkin orang bodoh tahu cara membunuh yang begitu rapi seperti ini," ucap Rio dengan meyakinkan Angga yang ada di sampingnya.
"Pastilah... Sekarang begini saja. Kalau kau membunuh pasti yang pertama kau pikirkan apa?" tanya Angga kepada Rio.
"Ya tentu saja melarikan diri, mana mungkin aku memikirkan hal yang lainnya apalagi menghilangkan jejak kaki. Mana mungkin aku bisa teliti seperti itu," jawab Rio dengan polosnya.
"Nah itu dia karena itu kamu menjadi seorang polisi. Kalau kamu jadi seorang pembunuh berantai itu sangat tidak mungkin, karena membunuh satu orang saja kau sudah pasti akan ketahuan," ledek Angga sambil tertawa melihat Rio.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com