Setelah selesai memanggil Mahen, Ana berbalik untuk menghampiri ruangan seniornya, dan tidak jadi balik ke ruangannya.
"Lebih baik sekarang aku pergi ke ruangan Tony, pasti dia ada di ruangannya," gumam Ana lalu berjalan untuk pergi ke ruangan Tony.
Berbeda dengan Mahen yang tersenyum-senyum sendiri, melihat ponselnya. Merasa senang mendapatkan panggilan dari Ana, wanita yang paling dia sukai. Seketika Mamanya datang, langsung saja memasuki kamar anaknya, tanpa mengetuk pintu lebih dulu dan melihat Mahen sedang tersenyum-senyum sendiri. Membuatnya heran dan langsung duduk di ranjang anaknya.
"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri kaya gitu?" tanya Mama Ani kepada Mahen.
"Mama kebiasaan kalau masuk tidak mengetuk pintu dulu," tegur Mahen terkejut melihat Mamanya yang datang.
"Mama lupa, maafkan Mama sayang. Mama kan tidak sengaja," jawab Mama Ani dengan tersenyum malu di hadapan Mahen.
"Lupa kok hampir setiap saat sih Mah," ucap Mahen lalu membaringkan tubuhnya ke ranjang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com