Keesokan paginya Lyla yang sedang menunggu suaminya di meja makan, merasa gelisah ingin mengungkapkan perceraian. Merasa tidak sanggup melayani kepuasan batin yang menurutnya tidak wajar.
"Aku harus bicara padanya tentang keinginanku berpisah, jika terus seperti ini yang ada tubuhku akan habis terus-menerus mengikuti gaya seksnya. Semoga semuanya lancar, dan dia bisa menerima keputusanku," batin Lyla dengan melihat semua makanan yang sudah dimasak olehnya.
Tidak lama suaminya Zaki yang sudah siap berangkat ke kantor, datang lalu tersenyum menyapanya seperti biasa.
"Hai sayang kamu masak banyak banget di pagi hari," sapa Zaki tersenyum lalu duduk di depan istrinya.
"Iya aku sengaja memasaknya untukmu," jawab Lyla dengan wajah masam melihat suaminya.
"Ada apa dengan wajahmu? Kamu masih sakit ya? Maaf ya aku tidak sengaja," ucap Zaki merasa bersalah melihat istrinya yang tampak kecewa melihatnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com