Di ruangannya Ana senang melihat Mahen, yang datang ke ruangannya. Baginya Mahen rekan kerja yang tidak membosankan.
"Hei, ada apa ke ruanganku?" tanya Ana mempersilahkan Mahen untuk duduk di kursi depan meja kerjanya.
"Aku hanya mampir saja, sekalian lewat," jawab Mahen tersenyum memberikan alasannya.
"Bagaimana soal jenazah yang dalam kasus yang sedang viral ini?" tanya Mahen mencari topik pembicaraan.
"Sampai saat ini polisi belum juga menemukan pelakunya, sepertinya sangat sulit karena ini termasuk jaringan penjual organ dalam," jelas Ana mulai berdiskusi dengan Mahen.
"Iya pasti, tidak mungkin dilakukan oleh satu orang. Penjualan organ manusia saat ini memang paling menggiurkan," ledek Mahen tersenyum melihat Ana.
"Tidak ada yang menguntungkan dari hasil perbuatan jahat," ucap Ana melirik, lalu tersenyum melihat Mahen.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com