webnovel

12. Kesepakatan

"Tahan yang keras Knight! Tahan yang keras!" Amuk Black.

Sudah lebih dua minggu sejak kejadian aku membuka jendela itu, karakterku pun kini sudah naik ke level 87. Leveling gila-gilaan yang kulakukan ternyata berhasil!

Bukan hanya aku yang berkembang, hampir semua anggota guild sudah meningkat jauh lebih kuat, entah naik level ataupun menggunakan perlengkapan tempur yang lebih baik. Selain itu, peningkatan terpesat di guild ini adalah kami kini memiliki 30 level 90! Hasil Raid Guild terakhir ternyata berdampak sangat positif ke guild kami. Di tambah dengan pesan DeviL untuk memenangkan Guild Battle, beberapa pemain level tinggi akhirnya tertarik untuk bergabung.

Dan kini kami kembali menapaki Hutan Larangan, tapi dengan kekuatan yang jauh lebih solid, perjalanan terasa lebih mudah kini. Salah satu faktor terbesar adalah, kini guild kami sudah sesuai dengan namanya, Protector, yang berarti pelindung. Dari 30 level 90, 10 diantaranya adalah Knight. Baris pertahanan kami sekarang merupakan salah satu yang terkuat di Immortal War.

"Aku akan segera bergabung dengan barisan kalian, tunggu saja…" Gumamku sambil tersenyum.

Dengan tambahan kekuatan ini, kami tidak perlu lagi menggunakan strategi Shift Defense. Jumlah Knight level 90 kami sudah lebih dari cukup untuk mengatasi serangan area super bos gila ini. Pertarungan pun kini menjadi sedikit lebih cepat, karena kondisi para penyerang selalu optimal sebab baris pertahanan tetap solid.

[Guild Protector menyelesaikan Raid Guild Hutan Larangan]

[MVP : DeviL]

Gila, gila, Raid Guild tersulit ke 2 kami selesaikan tanpa kesulitan berarti. Dengan hanya butuh strategi solid dan skill yang mumpuni, ini bukan berarti Raid ini menjadi lebih mudah, oh tidak, hanya saja, kami yang menjadi lebih kuat. Kalau sudah begini, memenangkan Guild Battle bukan hanya sekedar mimpi lagi!

Chat world pun kembali riuh, tentu saja, bukan sembarang Guild yang bisa menyelesaikan Raid sesulit ini.

"Gila, kita udah benar-benar upgrade dibanding dulu!" Seru salah satu anggota guild.

"Iya gak di sangka raid sesulit bisa kita selesaiin semudah ini!"

"Hidup Protector! Hidup DeviL!"

"Anjir, gue lagi semangat benar sekarang! Ayo siapa yang mau lanjut leveling lagi!"

Yah, bukan hanya di chat world. Di dalam guild kami sendiri pun cukup heboh dengan keberhasilan kami ini. Meskipun kami berhasil sebelumnya, tapi itu dengan susah payah dan kemenangan yang kami dapat saat itu pun, hanya kemenangan tipis.

"Ok, semua makasih buat ikut Raid hari ini. Gue salut sama kalian semua yang kayaknya dengerin saran gue, dan udah jadi makin kuat. Tapi jujur, ini belum cukup. Guild kita bakal masih kepayahan buat nyobain Raid Guild paling sulit di game ini. Itu indikator kita soal siap nggaknya kita ngelawan Kingdom nanti." Kata DeviL serius.

Raid Guild tersulit di game ya? Neraka Merah, hanya Kingdom dan Warrior yang mampu mengatasi Raid Guild itu. Dua guild yang selalu bertemu di final Guild Battle. Yang di katakan DeviL benar, kalau kita tidak mampu mengatasi Raid Guild itu, mengalahkan mereka hanyalah angan-angan.

Para anggota guild pun hening, yah aku paham kita butuh sedikit dorongan agar bisa melebihi batas diri, tapi kurasa ini bukan saat yang tepat.

"Yah intinya, berikan yang terbaik yang kalian bisa. Kita bakal bantu kok." Sambung Daedalus.

"Pokoknya begitu, gue rasa kalian udah paham. Maaf kalau gue agak keras hari ini, tapi ini demi kalian semua juga. Kalian gak mau, ngalahin Kingdom?" Kata DeviL.

"Mau pak bos!"

"Mau bangettt!"

"Kalian gak mau, duit?"

"MAAAUUUUU!!!!!"

"Wkwkwkwwkwkwk, makanya serius kalau gitu! Ya udah, makasih sekali lagi. Kalian udah boleh bubar sekarang!" Canda DeviL.

Fyuh, udah selesai ya ceramahnya? Berasa kayak sekolah lagi, upacara senin hehehehe.

"Yam, lu sibuk ga nih?"

Wah, tumben-tumbenan pak ketua PM. "Gak sih pak Ketu, paling nanti ada misi leveling."

"OK, kita ngomong bentar bisa kan?"

"Bisa bos."

Gak lama kemudian, temen-temen grupku sudah bubar semua, termasuk Sakura. Yah, hubungan kami berdua agak canggung memang setelah kejadian itu… Kami perlahan dekat lagi, tapi tetap saja. Semua gara-gara om Bacot nih…

"Ok, gue udah tahu kelakuan lu dari anak-anak. Gue juga udah lihat sendiri hari ini." Kata DeviL.

"Maksudnya bos?"

"Lu lagi leveling gila-gilaan kan? Padahal gak sampe sebulan yang lalu lu masih di level 84."

"Hehehe, iya bos."

"Kenapa nih? Jangan-jangan lu terhura sama pidato gue ya wkwkwkwkwwkwk."

"Itu juga sih bos, tapi paling pengaruhnya 30% lah dari keputusan gila gue."

"Lah yang 70%nya dari mana?"

"Masalah pribadi bos wkwkwkwwkwkwk."

"Wkwkwwkwkwkwwk."

"Gue gak tahu apa tujuan lo, tapi selama itu menguntungkan buat guild, gue bakal bantu. Leveling emang susah, tapi ngisi barang karakter lu juga sama susahnya. Kalau gak seirama keduanya susah buat naik level. Soal duit gimana? Lancar lu ngisi perlengkapan karakter?"

"Ya gitu bos, farming mau gak mau. Duit bulanan gue apalah, mana cukup buat beli perangkat dewa. Pake barang-barang seadanya sedapatnya dulu ini sambil ngumpulin Zigel."

"Hmmm, berarti waktu lo kepake banyak juga buat farming ya?"

"Banget…"

"OK, gue punya penawaran buat lo. Gimana kalau perlengkapan dan barang-barang yang lu butuhin,gue yang supply? Buat sekarang kualitas standar dulu ampe lu bisa ngejar level. Kalau lu bisa nyampe level 90 sebelum Guild Battle, sebelum ya, gue bakal pasok barang -barang kualitas premium buat karakter lu, gimana?"

"Buset, beneran bos?"

"Beneran."

"Syaratnya apa dulu nih?"

"Gue gak perlu minta lu aktif lagi sih kayaknya, lu udah kayak penunggu game ini wkwkwwkwkwk. Yang pasti lu sumpah setia aja buat guild kita. Jangan mentang-mentang lu udah jago terus ninggalin guild kita nanti. Terus bantuin anak-anak kalau lagi butuh."

"Lah, itu aja bos?"

"Itu aja."

"Kenapa ampe segininya bantuin gue bos? Jangan-jangan… Sorry bos, gue masih normal…"

"Semvak, gue juga normal setan! Gak,gue salut aja ngelihat perjuangan rakyat jelata kayak lo, wkwkwwkwkwkwwk."

"Iya deh yang sultan."

"Lah gimana? Mau ngga?"

"Ya mau lah bos, masa nolak gratisan."

"Ahsyiap wkwkwwkwwkwk. Ya udah, deal ya. Besok dah gue mulai suplai lo, biar lu bisa nyantai dikit."

"Siap, makasih bos sultan DeviL."

[DeviL keluar dari game]

Gila, beneran nih? Kalau gini leveling makin enak dong?

Kurentangkan jari-jariku, melemaskan pergelangan tangan. Kuputar kepala kekanan kekiri, mencoba memecah sedikit kekakuan di tubuh ringkihku ini.

"Ok Yami, aku lagi semangat nih. Kita gaskan leveling hari ini!"

Siguiente capítulo