Ciuman itu terasa begitu lembut, saling menyalurkan perasaan cinta mereka. "Jangan pergi lagi, baby! aku mohon."
Kenzo menatapnya dengan pandangan sayu. "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, tuan suami. Kecuali kau sendiri yang memintanya!"
"Aku tidak pernah meminta kau pergi dari hidupku. Baby, maafkan aku. Maafkan kebodohanku!" ucapnya menyesal.
Diva tersenyum mengusap kepala Kenzo pelan. "Ini yang aku takutkan, Ken. Aku sudah memaafkanmu dari awal, aku tidak pernah merasa dendam denganmu. Tapi, kau sudah terlambat!"
"Baby, apa yang kau katakan. No, jangan pergi lagi!" Kenzo akan menahan lengan Diva namun tubu wanita itu semakin menjauh darinya.
"DIVA!" Kenzo terbangun dari alam bawah sadarnya. Pria itu hanya bermimpi, dia mengusap wajahnya kasar.
Menatap Diva yang masih sama, matanya masih terpejam. Kenzo mengambil tangannya mengusapkannya lada pipinya.
"Segeralah bangun, baby. Jangan membuatku khawatir." Tangan Kenzo mengusap perut Diva pelan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com