Diva tidur dengan bantalan dada suaminya, bibirnya terus melengkungkan senyuman lantaran merasa senang, bahagia, dan tak sabar dengan hari esok.
"Sayang, gak sabar. Kenapa nggak sekarang aja sih, berangkatnya!" ucap Diva tak sabar, Kenzo terkekeh kecil, bukan sekali Diva mengucapkan itu seratus kali mungkin ada.
"Sabar baby. Tidurlah besok perjalanannya cukup jauh, aku tidak ingin kau kecapekan atau aku akan membatalkannya!" ancam Kenzo.
"Ish, jangan dong. Kalau kamu batalin aku nggak mau tidur sama kamu!" ancam Diva balik. Kenzo tersenyum tipis, selalu saja dia kalah.
Tangannya mengusap kepala Diva lembut, agar istri cantiknya ini segera tertidur. "Besok, Jessica dan Moreo akan ikut. Katanya Jessica juga ngidam sama kayak kamu!" cibir Kenzo.
"Benarkah? ah aku sangat bahagia. Membuatku semakin tak sabar untuk esok, sayang kota mau camping kemana emang?"
"Rahasia, tidur baby atau aku yang akan menidurimu!" Diva mengerucutkan bibirnya kesal selalu itu ancaman Kenzo.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com