"Bu, ya aku pasti akan nikah, tapi bukan sama Mas Jin. Dia itu udah ada istri. Emang ibu mau aku di cap pelakor sama orang-orang?" Tanya Irene kemudian.
"Ya entahlah. Atasan kamu itu laki-laki pertama yang kamu kenalin ke ibu setelah sekian tahun. Wajar kan kalo ibu ngira dia itu ada hubungan spesial sama kamu." Ucap ibunya yang memang sudah lama berharap.
"Ya bu aku ngerti kok. Maaf belum bisa memenuhi keinginan ibu untuk segera melihat aku nikah." Ucap Irene kemudian.
"Kenapa sih? Kamu masih mikirin kakak tingkat kamu pas jaman kuliah itu dulu?" Mendadak sang ibu mengingat sesuatu.
"Eh tunggu tunggu, jangan bilaang,,," Ucapan Ibu Irene menggantung.
"Iya bu. Dia orangnya." Ucap Irene penuh arti.
"Ya ampun Senja." Ibu Irene memilih untuk berhenti bicara.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com