Edward menutup kamera ditangannya, ia kemudian memasukkan kamera ke dalam saku celananya dan pergi meninggalkan hotel. Keringat dingin membasahi keningnya, apa yang baru dilihatnya sangat mengejutkan sekaligus menjijikkan. Ia merasa sudah tidak aman lagi tinggal di Indonesia dengan segudang masalah yang dihadapinya.
Belum selesai tentang kematian istrinya yang meninggalkan luka mendalam karena dikhianati. Ia tidak mau lagi menambah beban pikirannya dengan urusan bersama Kirana. Edward menelpon Fayaaz dan meminta pria itu bertemu di rumahnya saat ini juga.
Sesampainya di rumah, Edward terkejut melihat orang tua dan kakak Muthmainnah juga Dawa ada di sana. Akan tetapi, ada keanehan dari raut mukanya yang tidak segarang kemarin. Dawa yang masih babak belur di bagian muka, terlihat menundukkan kepalanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com