Napas Aletha tercekat saat melihat sosok pria yang berjalan ke arahnya. Matanya melotot lebar, jantungnya berpacu dengan cepat. Seakan melihat malaikat maut mendekatinya, kaki Aletha gemetar cukup kuat. Ia mengatur napasnya yang terasa sesak.
"Nyonya Aletha, sedang apa anda di sini?" tanya pria yang tak lain adalah Fayaaz.
Mulut Aletha terasa terkunci rapat, ia tidak mampu membuka mulutnya. Aletha mundur mendekati pintu depan mobil.
"Nyonya, saya bertanya baik-baik. Kenapa anda diam saja?" desak Fayaaz. Ia terus menatap Aletha yang terlihat ketakutan. Beberapa saat kemudian, Fayaaz menyadari sesuatu.
"Tenanglah Nyonya, saya tidak akan berbuat apapun. Anda sedang apa sendirian di tempat sepi seperti ini? Jika ada orang yang berniat jahat, bagaimana?" tanya Fayaaz.
"Iya-- orangnya itu anda, Fayaaz!" seru Aletha dengan suara yang gemetar. Mendengar nada bicara Fayaaz yang ramah, tidak sedikitpun menghilangkan rasa takutnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com