webnovel

chapter 8 kemenangan Allen

'Apa itu? aku yakin bahwa dia tidak bergerak sedikitpun sebelumnya' Blue bingung. harusnya dalam hal kekuatan dan kecepatan dia jauh diatas Allen.

tapi yang dia lihat itu tadi...

'hoho... anak muda zaman sekarang memang sangat menarik' Shino den bergumam. orang lain pasti kebingungan saat melihat Blue yang tiba tiba terhempas.

tapi Shino den melihatnya.

tepat sebelum tinju Blue akan mengenainya, Allen menggunakan sebuah teknik yang bahkan Shino den tidak pernah lihat. sesaat sebelum tinju itu mengenainya, Allen melancarkan serangan kejutan dari arah bawah dengan tangan kanannya

rahasia dari teknik ini ada dikontrol pengguna. Allen bisa sukses melakukannya karena dia bisa mengontrol emosi/auranya. saat seseorang ingin melancarkan serangan mereka selalu mengeluarkan emosi yang kuat seperti aura membunuh dan semacamnya.

tetapi Allen bisa mengontrol emosi itu dengan baik hingga Blue tidak menyadarinya dan menganggap Allen tidak melakukan apa apa karena tidak mengeluarkan emosi sedikitpun

"Sialan, kau boleh juga" Blue berkata, terkikik sedikit. dia tidak menyangka bahwa lawannya semenarik ini. sangat sedikit petarung bela diri yang bisa mengontrol emosi mereka, terutama setelah diprovokasi seperti yang dilakukan Blue sebelumnya

tetapi apa yang tidak diketahui semua orang adalah bahwa Allen bisa mengontrol emosinya karena telah melalui ribuan pertarungan intens di Creatia.

Creatia membuka visi umat manusia tentang apa itu pertarungan. membuka kembali sifat alami manusia, mereka ingin bertahan hidup. saat manusia berada dikondisi terdesak atau bahkan membahayakan nyawa mereka

mereka akan mengeluarkan semua potensi mereka dan beradaptasi dengan keadaan. jika kau sudah melalui banyak hal yang membahayakan nyawamu, kau akan tahu seberapa besar perubahan itu pada tubuhmu

hal yang membahayakan nyawa ini bisa juga didapatkan didalam Creatia. ketakutan akan kematian, rasa sakit, merasa rendah didepan orang yang lebih kuat. semua itu bisa ditemukan didalam Creatia

dan Allen, selama 30 tahun bermain Creatia. dia telah mengalami banyak hal mengancam nyawa, tidak hanya didalam game. tetapi juga beberapa kali didunia nyata.

hanya saja, kekurangan Allen saat ini adalah fisiknya. gerakannya sebelumnya tidak banyak dengan tujuan menghemat energi dan meringankan beban tubuh akibat serangannya sendiri

tubuhnya saat ini hanya tubuh pria muda berusia 25 tahun yang bahkan jarang berolahraga.

"Hehe... kalau kau diam saja. maka aku yang akan maju!" Blue berkata. kali ini dia mengerahkan semua yang dia miliki. berjalan maju dengan kecepatan luar biasa

Buk! Buk! Dak!

suara dentuman demi dentuman terdengar bersamaan dengan kedua dari mereka yang menangkis dan menyerang bersama sama.

kecepatan mereka sudah melewati kecepatan manusia biasa dan gerakan mereka sungguh rumit untuk bahkan dianalisa

"hehe... lebih cepat! lebih cepat!" Blue berteriak. entah sudah berapa lama dia tidak merasakan sensasi bertarung dengan kekuatan penuh

walau begitu, dia tetap merasa ada yang kurang. dari semua serangannya Allen berhasil menangkis atau menghindarinya, ini membuatnya kesal.

'bagaimana dengan ini?' Blue tiba tiba mendapatkan ide. dia lalu menghentikan serangannya dan mundur beberapa langkah

"apa yang dia lakukan?"

"apa senior Blue sudah menyerah?"

"tunggu, kenapa aku tiba tiba merasakan hawa dingin?"

'apa mungkin?..' Shino den yang sedari tadi melihat semakin curiga dengan pemuda bernama Blue. setahunya, Blue baru bergabung beberapa hari ini. dan Alasannya bergabung adalah 'Ingin melawan yang kuat'

walau begitu apa sebenarnya tujuannya? dari aura dan penampilannya Shino den merasa pernah melihatnya dimasa lalu. tapi itu sudah lama jadi dia tidak ingat

"hoi hoi! apa kau berniat membunuhnya?!" tiba tiba Hernes berkata

"apa? membunuh?"

"apa yang sebenarnya dilakukan senior Blue?"

para penonton kebingungan dengan perkataan Hernes

tetapi sebelum Hernes bisa berjalan untuk menghentikan, tangan Shino den tiba tiba menghentikannya

"diamlah dan lihat saja. apa kau mengira pemuda berambut hitam itu hanya ahli biasa?" Shino den berkata, tertawa sedikit.

"tapi..."

-

diatas ring. Allen juga menyadari hal ini

'ada yang salah... gerakan dan aura aneh itu...'

Allen mulai mengencangkan pertahanannya, melihat dengan fokus kearah Blue yang saat ini tidak bergerak sedikitpun

tetapi beberapa detik setelahnya, Blue membuka matanya. atmosfer disekitar tiba tiba saja berubah menjadi lebih berat

tanpa ada yang menyadarinya, Blue yang sebelumnya berada ditempatnya tiba tiba menghilang.

dan dalam waktu kurang dari 1 detik dirinya tiba tiba muncul didepan Allen, mengepalkan tangannya dengan kuat dan menyerang kearah Allen

!

Buak!

Hasil dari serangan itu membuat Allen terhempas 5 meter dan tangannya serasa mati rasa.

'sialan, aku lupa siapa dia...' Allen tiba tiba tersadar

15 tahun setelah Creatia dirilis. ada sebuah berita atau desas desus yang menyebar luas disekitar kekaisaran tempat Blue.

berita itu ingin menyampaikan bahwa salah satu Pro player, Blue. telah menghilang dan jasadnya ditemukan ditempat tinggalnya

ada sebuah kejanggalan dari jasadnya yaitu sebuah tanda bintang yang dibuat dengan merobek kulitnya

"Aku harus mengakhiri ini" Allen sekali lagi tersadar. dia kembali kemasa lalu bukan untuk semata mata menjadi pemain nomor satu dan menikmati hidupnya

ada banyak hal terjadi dimasa lalu. dan tugasnya adalah untuk mengubah hal itu menjadi lebih baik.

menyelamatkan nyawa orang yang dikenalnya dan merubah nasib buruk menjadi keberuntungan.

"Asura 12 palm: Dragon wrath" Allen kali ini tidak menahan apapun. dalam beberapa saat aura diruangan kembali berubah dengan Allen yang tiba tiba merubah gaya bertarungnya

Bam! Buk! Dak!

berbagai suara dentuman terdengar terus menerus tanpa henti didalam ruangan. para penonton yang melihat bahkan menjadi lebih terkejut.

'jadi ini adalah kekuatan aslinya' Blue bahkan lebih terkejut. sebelumnya dia merasa Allen terlalu menahan diri dalam pertarungan. tapi merasakan hawa berbahaya ini, dia yakin bahwa Allen saat ini menjadi serius

"baiklah! mari menari bersama" Berkata begitu, Blue tiba tiba merubah gerakannya dan berputar melalui Allen. dengan cepat melancarkan tendangan kearah titik buta Allen

Duak!

tetapi hanya dalam beberapa saat, Allen ikut merubah gerakannya dan menahan tendangan Blue.

melihat ada kesempatan lagi, Blue tiba tiba berlari dan menarik tinjunya

"Secret technique: Fire fist!"

Seakan menjadi meteor, tinju Blue melesat dengan sangat cepat hingga mencapai Allen yang masih terhempas akibat tendangan sebelumnya

buak!

Allen mengeluarkan darah dari mulutnya. tapi Blue tidak ingin mengakhiri ini, dia kemudian dengan sangat cepat berbalik kebelakang Allen dan berniat menyerangnya dari belakang, tempat dimana Allen tidak bisa capai.

'Aku sudah menunggu ini..' berbeda dengan ekspektasi, Allen malah tersenyum.

sesaat kemudian dia menjatuhkan dirinya dengan punggungnya menghadap ketanah, melewati tinju Blue yang sebelumnya diarahkan kesisi belakangnya

'eh?' Blue terkejut dengan perubahan tiba tiba. jika Allen menjatuhkan diri seperti itu maka dia akan terjatuh dan malah memperburuk keadaan

tetapi tanpa diduga duga, Allen mengubah gerakannya dengan bertumpu pada kedua tangannya yang menopang dirinya

'ini mungkin akan sakit tapi...' Allen tidak peduli kali ini. dia kemudian melancarkan tendangan kaki kanannya dari bawah dengan bertumpu pada tangannya

Bak!

karena perubahan yang tiba tiba, tendangan langsung Allen mengenai wajah Blue. dari hidungnya Blue mengeluarkan darah dengan dirinya yang tidak mengerti

bagaimana bisa seorang manusia bergerak seperti itu?

Allen hanya tersenyum dengan kedua tangannya yang terasa sangat sakit.

ini adalah kelebihan dari Asura 12 palm. walau dikatakan Palm/tinju. tapi teknik ini sebenarnya memfokuskan pada gerakan yang tidak bisa diprediksi dan kefleksibelan pengguna

beberapa saat kemudian, Allen bangun dari pisisinya sebelumnya dan langsung mengarahkan tinjunya ke Blue yang kehilangan pertahanannya

"Aku menyerah!" tiba tiba Blue berteriak.

tepat 5 centimeter didepan wajahnya adalah pukulan Allen yang terhenti tepat waktu

Ting! Ting!

"Pemenangnya adalah Allen!"

"Woaah!! Senior Allen sungguh hebat!"

"kerja bagus senior Allen dan senior Blue!"

"itu tadi pertandingan yang luar biasa!"

berbagai sorakan dilemparkan pada kedua petarung diatas ring

"hehe... aku mengaku kalah. kau memang sungguh berbakat. ini kemenanganmu" Blue berkata sambil mengusap hidungnya yang berdarah

"kenapa? padahal kau masih bisa lanjut" Allen berkata

"Haha, apa yang kau katakan. teknikmu lebih kuat dariku, dan juga gerakanku menghabiskan banyak tenaga. jadi jika dilanjutkan aku bisa mendapat lebih banyak luka internal"

'omongannya benar juga'

tetapi sesaat kemudian, Blue menyadari seseorang berjas hitam dengan tanda bintang merah dibajunya.

'sialan... mereka sudah sampai disini'

"baiklah, aku akan pergi dulu untuk memulihkan tubuhku" Blue berkata, berjalan melewati Allen

"apa itu Void star?" Allen berbisik dengan pelan saat Blue akan melewatinya

!

"kau! bagaimana!..."

"aku memperingatimu, keluar dari organisasi itu dan jangan pernah berurusan dengan mereka"

mendengar perkataan Allen, Blue menjadi lebih marah.

"aku tidak punya pilihan lain. aku akan mengurus urusan ini agar kau tidak menjadi target mereka. jadi jangan pernah membuat masalah dengan mereka"

Blue lalu berjalan menjauh dan menghampiri pria berjas itu

"apa aku perlu menjadikannya target?"

"tidak, dia hanya seorang pemuda berbakat"

"apa kau yakin? jika kau berbohong, kau tahu akan jadi seperti apa kan?"

Blue bergidik dan hanya menjawab dengan dingin

"Ya, tentu aku tahu"

"..."

"hah.. baiklah, Tetua Liard ingin bertemu denganmu"

'sialan....' Blue menjadi lebih kesal, tapi dia tidak bisa melakukan apapun dan hanya mengikuti pria itu

-

'Void star.. aku harus membantu Blue..' Allen membuat tujuannya selanjutnya.

Void star dikenal juga dengan mafia dunia bawah. organisasi ini sangat rahasia dan kuat. satu satunya hal yang Allen tahu adalah bahwa dalam beberapa tahun organisasi ini berubah hampir 180 derajat. selama itu dia harus melakukan sesuatu dan menghentikan organisasi mengerikan itu

Siguiente capítulo