webnovel

46. Baja Emas Hitam Kah?

"Yeahhh... 3.000.000 untuk Nona Youmei yang bertaruh untuk.... Hmm... Untuk seorang pemuda yang beruntung dan telah di anggap sebagai Adiknya nya sendiri."

Youmei sudah membulatkan tekad untuk bertaruh kepada pemuda yang menurutnya mendatangkan keajaiban. Walaupun dirinya bukanlah seorang penjudi.

Sesuatu yang kelihatan mustahil di lakukan oleh orang lain tapi pemuda dapat melakukannya. Tidak ada seorangpun baik di alkenis kerajaan yang dapat mengembangkan Pil Buah Ranum dan Pil Anti Kerut dengan tingkat kemurnian 100%, Tapi dapat di buat oleh nya. Bahkan dengan kemampuan Peracik dari Rumah Lelang juga dapat membuatnya dengan tingkat kemurnian 90% melalui resep darinya.

Juga tidak ada tabib yang dapat menyembuhkan penyakit ayahnya tapi bagi Chen cukup membutuhkan waktu 1 jam untuk memulihkannya sekaligus menaikan tingkatnya.

Selama ini pemuda ini tidak pernah memberikan hasil yang mengecewakan. Jadi kenapa harus ragu dengan kemampuannya. Mau itu dalam hal meracik, dalam hal penyembuhan maupun dalam hal tempa. Karena Pemuda ini membawa keajaiban bagi Rumah Lelang.

Bertaruh 3.000.000 bagi Youmei bukankah semata mata untuk mendapatkan untung besar melainkan sebuah nilai kepercayaan dari Youmei terhadap pemuda yang di anggapnya adik ini.

Banyak pertanyaan dari beberapa tokoh ini yang tidak dapat di utarakan akan hubungan Youmei dengan pemuda sederhana ini. Tapi tidak ada yang dapat menjelaskannya. Hanya secara fisik memang mereka sangat dekat.

Youmei dengan berani membela dihadapan pemuda itu di hadapan Malaikat Pembunuh walaupun dia tahu kalau dirinya bukan apa apa bagi wanita menyeramkan itu. Youmei keluar dari istana Rumah Lelang Demi pria ini. Dan memasang taruhan besar juga demi dia. Pertanyaan yang muncul disetiap batok kepala para tamu adalah, Ada apa sebenarnya dibalik semua ini yang membuat Youmei seperti terkena guna guna.

Meraka mulai berhandai handai mengarang cerita akan hubungan Nona Youmei dengan Chen.

Yang lebih terkejut adalah Xing Xie. Dia mengetahui benar bagaimana Youmei mencoba mengusir pemuda kampung itu dari Rumah Lelang. Dalam waktu tidak sampai 30 menit, pemuda yang sama telah membuat Youmei bergegas meninggalkan Puteri Zuan Cia dan Xing Xie didalam ruangan. Setelah itu Nona Youmei mengatakan kalau bunga Vendoline miliknya hanya di tingkat 2. Semua itu berhubungan dengan Pria bernama Ye Shang.

Pasti ada sesuatu yang hebat di balik penampilan sederhana pemuda itu yang dapat memberikan keuntungan besar bagi Rumah Lelang. Termasuk Master Misterius yang mengutus pemuda ini.

"Apa sebenarnya yang terjadi di antara kedua orang itu. Dan barang apa yang ditawarkan Pemuda Kampung itu untuk di lelang kan." Xing Xie mengucapkan nya hanya dalam hatinya. Hatinya sudah bertekad untuk mencari tahu di belakang dari misteri ini .

"Taruhan sekarang di tutup." Han Song mengakhiri pertaruhan. "Tolong Berikan kepadaku batu itu Tuan Ye Shang untuk kita mengupas didepan mata semua orang."

Chen mengambil batu yang tadi jatuh di lantai. Kemudian dia melemparkannya ke udara menuju ke tempat Han Song.

Batu itu melayang di udara. Tangan Han Song bersiap siap akan menangkap. Namun tiba tiba di udara ada beberapa tebasan pedang ke arah batu yang masih melayang di udara. Batu itu di kuliti di udara oleh ahli pedang yang sangat lihay.

Ternyata itu adalah perbuatan Malaikat Pembunuh. Ditangannya sudah ada pedang yang terbuat dari es. Jarak antara batu itu dan dirinya sejauh 5 meter, Tapi wanita muka pucat itu dapat melakukan tebasan begitu cepat. Sebuah demonstrasi yang mengundang decak kekaguman.

Batu yang sudah terkupas rapih itu ditangkap oleh Han Song. Semua mata tertuju ke arah batu itu. Mereka tidak perduli dengan kehebatan Wanita bercadar putih itu. Karena sorotan utama hanya pada batu itu Para tamu pun mulai saling dorong mendorong.

Bang Seok tanpa sadar sedang meremas rambut Ko The yang bertubuh pendek yang berdiri di sebelah nya seperti seorang tukang kue meremas adonan.

Youmei menutup matanya di pundak Chen. Fang Yun bersembunyi di balik tubuh kakaknya seolah tidak sanggup menghadapi kenyataan. Ketiga Harimau Hutan saling berpelukan dengan rapat.

Semua pemandangan ini terlihat sangat lucu akan karakter sifat manusia didalam dunia judi. Mereka yang terlihat hebat dalam bertarung ternyata dalam perjudian hati mereka bisa berdegup dengan kencang. Bahkan tangan Han Song pun bergetar kuat ketika memegang batu itu. Padahal dia bukan ahli batu yang dapat menilai. Hanya yang dapat di pastikan bahwa benda ditangannya itu berharga jutaan Duan.

Fang Han yang ahli tempa tanpa sadar menjatuhkan pedangnya. Seorang petarung melepaskan senjata adalah kesalahan fatal. Tapi tukang tempa itu menjatuhkan pedangnya serasa seperti nyawanya juga turut melayang keluar dari raga. sambil berucap...

"Itu... Baja... Emas... Hitam. Bagaimana mungkin."

"Waahhhh... " Bang Seok berteriak histeris dengan menjambak rambut Ko The kedepan dan kebelakang berkali kali, seakan tidak percaya yang di dengarnya.

Ko The hanya pasrah diperlakukan seperti itu oleh bos nya. Namun di dalam hati yang terdalam, Ko The sangat terpukul. Dia ahli di dalam Rumah senjata tapi tidak dapat mengetahui hal seperti itu di toko nya sendiri. Ini sangat memalukan untuk dirinya sendiri.

Fang Yun jatuh terduduk di lantai. Fang Jie dengan wibawa tersenyum menerima kekalahan. Bha Gong terbengong membeku. Ketiga Harimau Hutan saling menyalahkan satu sama lainnya.

Hanya Xing Xie yang semakin bersemangat. Dia semakin sangat yakin kalau Pemuda yang bernama Ye Shang adalah omset yang sangat berharga yang harus dimilikinya.

"Hihihi... Uhuk uhuk..." Malaikat Pembunuh rupanya masih bisa tertawa walaupun singkat. Jarang jarang wanita ini bisa tertawa, tetapi begitu melihat semua ahli bela diri bersikap seperti anak kecil mau tidak mau hatinya jadi terhibur.

Sing Poa yang lupa daratan langsung melompat seperti anak kecil memeluk Chen. Begitu menyadari kekeliruannya baru dia melepaskan diri dari tubuh Chen dengan merapihkan rambutnya seperti seorang pemuda pesolek yang kuatir ketampanannya hilang.

Yang tidak terduga adalah sikap Youmei yang mengecup pipi Chen berkali kali.

Begitu menyadari akan perbuatannya yang diluar kontrol membuat wajah Youmei memerah dan tersipu malu.

Untungnya hanya sebagian orang yang melihat sikap Youmei yang dapat dikatakan mempermalukan dirinya sendiri.

Youmei malah semakin gugup dan salah tingkah ketika Banyak mata tertuju kepadanya.

Sebelum semuanya nanti akan membuat Youmei semakin merasa terpojok, Chen mengambil inisiatif memukul salah satu etalase kaca dengan sebuah batu. Tidak perlu keras supaya tidak membuat pecah kaca itu, tetapi cukup membuat suara keras. Paling tidak ini bisa mengalihkan perhatian para pengunjung kepada dirinya.

Seperti yang diharapkan. Ruangan menjadi tenang kembali. Suara bisik bisik menjadi lenyap. Semua mata tertuju kepadanya. Tidak ada lagi yang fokus kepada Youmei.

"Perhatian semuanya." Ucap Chen. "Saya Ye Shang Mengucapkan terima kasih sedalam dalam nya kepada Rumah Senjata beserta Nona Bang Seok dan Tuan Ko The atas tempatnya yang digunakan sebagai tempat pertaruhan ini secara dadakan."

Siguiente capítulo