webnovel

42. Bang Seok, Xing Yang dan 3HH

Pemuda berumur 24 tahun bernama Han Song yang diberi gelar oleh masyarakat sebagai Satria Judi ini baru saja namanya terkenal tiga tahun belakangan ini. Ketenaran judi nya dan juga Kemampuan Bela Dirinya melejit secara bersamaan. Pria ini tidak sungkan sungkan membunuh demi membela keadilan. Disegani Kawan dan di waspadai oleh lawan. Itulah orang orang menyebutnya sebagai Satria Judi atau Pendekar Judi.

Tidak banyak yang mengetahui latar belakangnya, termasuk Chen sendiri yang pernah menjadi lawan tandingnya di masa lalu. Tapi Kekuatan dan peringkat yang melejit dengan pesat, konon di katakan karena Pemuda tampan ini memiliki Eel Spirit Pearl yang membantunya.

Beberapa rumah judi menolak dan melarang keterlibatan Han Song di rumah judi yang mereka kelola. Jadi Han Song telah memperkaya dirinya dengan mengeruk harta beberapa rumah judi dan kalangan orang atas dalam tiga tahun belakang.

Kini seorang yang tidak terkalahkan baik dalam hal bertarung dan berjudi ini menjadi bandar untuk mempertaruhkan sesuatu yang tidak mungkin di menangkan.

Ini semakin membingungkan buat Bang Seok. Entah strategi apa yang sedang dimainkan Satria Judi ini.

"(Bagaimana dia bisa begitu yakin.)" Youmei yang juga merasa heran berbicara sendiri.

Jika ada orang yang harus yakin akan perkataan Chen maka Harus dirinya lah percaya akan ucapannya. Tidak dapat di sembunyikan jika Youmei merasa bersalah karena tidak berpihak kepada Chen bahkan juga meragukannya.

Tapi Han Song yang hanya mendengar sedikit tentang Chen langsung menaruh kepercayaan yang tinggi dan dia begitu yakin kalau Batu itu berisikan Baja Emas Hitam sesuai dengan ucapan Chen.

Chen juga melihat mimik wajah Youmei yang seperti kehilangan rasa percaya diri. Pemuda ini membaca akan situasinya dan menduga kalau ada rasa tidak puas di dalam hati wanita yang di kaguminya ini. Pemuda inipun mendekatinya.

"(Apa yang kau ceritakan tentang diriku kepada Han Song.)" Tanya Chen dengan berbisik juga.

"(Tidak banyak. Aku hanya bilang kepada Fang Jie dan Han Song kalau Master mu adalah peracik handal yang meracik Pil Anti Kerut dan Pil Buah Ranum dengan kepastian hasil kemurnian 100%. Karena aku berniat mengajaknya untuk kerja sama memasarkan produk itu. Meraka semua sangat antusias dan Han Song bahkan bersedia membeli dan membuka toko khusus untuk menjual semua produk buatanmu berapapun harganya. Apakah menurutmu ini tidak mencurigakan? Begitu saja dia percaya akan semua tentang dirimu.)"

"Aku adalah seorang yang memiliki Insting Pemenang jadi aku yakin kalau keluar dari tempat ini aku akan mengantongi kemenangan." Han Song membusungkan dadanya di hadapan Bang Seok. "Jadi kau akan memasang taruhan berapa, Cantik?"

"(Itulah jawabannya Kakak. Insting! Insting seorang penjudi.)" Bisik Chen

Youmei mengangguk mengerti meskipun hatinya tetap merasakan keraguan.

"(Kau tidak boleh meragukan insting seorang seniman. Apapun seni yang dilakukannya baik Seni Tempa, Seni Beladiri ataupun seni berjudi.)" Bisik Chen lagi seolah mengerti apa yang di pikirkan kakak angkatnya.

"Mulutmu terlalu Manis kalau berbicara soal uang. Mungkin kau memang beruntung dan selalu menang didalam perjudian tapi sekarang keberuntunganmu sudah lenyap." Ucap Bang Seok kepada Han Song.

"Baiklah. Jangan bertele-tele  Langsung saja sebutkan angka." Han Song mengejar.

"1.000.000 kalau batu itu bukan Baja Emas Hitam.

"Yeahhh... 1.000.000 dari Nona Cantik Bang Seok. Padahal aku berharap bisa mendapatkan Rumah Senjata mu."

"500.000." Xing Xie yang semenjak awal Diam, bahkan terkesan di abaikan, kini mulai buka suara.

"Yeahhh... Tuan Muda Xing Xie... Di pihak mana kau akan mempertaruhkan nya. Apakah di pihak sahabatmu?"

"Aku bertaruh bahwa batu itu bukan Baja Emas Hitam."

"Bukankah dia sahabatmu. Bagaimana kau tidak yakin akan sahabatmu sendiri?" Han Song mengurangi volume suaranya.

"Dia bukan sahabatku. Kami baru saja kenal. Bahkan aku tidak tahu tentang dirinya sama sekali " Balas Xing Xie.

"Naikkan menjadi 1.000.000." Sebuah suara berat dari arah penonton yang di luar ruangan bahan mentah.

Chen sangat mengenal suara itu. Jantungnya mulai berdegup kencang.

Pemilik suara berat itu mulai menerobos di antara para penonton.

"Yeahhh... Ternyata Tuan Besar Xing Yang, Pemilik Rumah Obat menaikan taruhannya menjadi 1.000.000. Apa gerangan yang membuat Si Tua Obat datang berkunjung ke tempat ini?"

"Dengungan Rumah Senjata ini sudah sampai ke Rumah Obatku. Bagaimana aku tidak terpengaruh dengan keramaian para tokoh di ruangan ini." Ucap Xing Yang.

"Satu lagi penghianat dari anggota Kelompok Bambu Merah." Chen menggemeretakkan gigi nya. Untungnya tidak ada yang mendengar suara desahannya.

Orang yang membuat dirinya tertangkap oleh kerajaan hingga menerima siksaan dari kerajaan hanya gara gara salah mempercayai orang.

"Minggir... Minggir... " Suara dari penonton membelah jalan dari lautan pengunjung.

Ternyata yang adalah tiga orang yang mengenakan pakaian yang sama. Pakaian suku yang menggunakan kulit harimau menghiasi dadanya dan bandana kulit Kulit harimau juga.

"Aahhh... Kiranya Tiga Harimau Hutan sudah keluar dari hutan dan bertandang di kota ini."

Mereka yang disebut Tiga Harimau Hutan memberikan salam kepada para tokoh di ruangan ini.

Tiga Harimau Hutan terkenal karena mereka selalu muncul di hutan hutan belantara. Mereka adalah para perampok yang membunuh setiap orang yang memasuki hutan. Tapi karena korbannya tewas semua oleh berbagai senjata maka tidak ada saksi yang mengatakan kalau mereka lah yang bertanggung jawab. Itu yang menyebabkan mereka tidak pernah dihukum oleh kerajaan karena tidak adanya bukti. Terlebih lagi setiap ketiga bersaudara seperguruan ini muncul di tempat umum selalu tidak mengenakan senjata sama sekali. Jadi tidak ada yang tahu senjata apa yang mereka gunakan. Tidak tahu bagaimana awalnya sampai mereka di cap sebagai perampok Tiga Harimau Hutan.

Kedatangan ketiga orang ini juga cukup mengejutkan karena Tiga Harimau Hutan tidak pernah muncul dalam dunia ramai. Bahkan tidak ada yang tahu jurus ataupun kekuatan apa yang mereka gunakan dalam pertarungan namun tiba tiba muncul di kota Yaopin.

Ketiga orang itu berdiri di luar batas bersama dengan pengunjung lain yang tidak memiliki plakat Emas.

"Apakah Saudara bertiga juga turut berpartisipasi dari pelelangan?" Han Song berbasa basi.

"Yah. Kami keluar dari hutan untuk berpartisipasi dalam pelelangan kali ini. Tapi sekarang jika di ijinkan kami ingin ikut dalam taruhan " Ucap seorang yang berjanggut.

"Apakah Saudara tahu yang kita pertaruhkan."

"Sejak tadi kami sudah menyaksikan dan tertarik. Hanya saja kami tidak memiliki plakat Rumah Senjata sama sekali."

"Tidak masalah selama kalian bertiga tidak memasuki ruangan ini. Silahkan bertaruh..."

"Kami bertaruh 1.000.000 Duan  bahwa batu itu bukan Baja Emas Hitam."

"Wow... Bagaimana orang hutan bisa memiliki Duan sebanyak itu." Sindir Bang Seok yang tidak senang atas kehadiran ketiga orang ini. Dianggap mereka mengganggu kenyamanan para tamu nya.

"Yeeaa... 1.000.000 lagi dari Tiga Harimau Hutan." Han Song sangat senang seperti mendapatkan buruan yang masuk perangkap jebakan.

Siguiente capítulo